Waspada, 4 Modus Penipuan Online Ini Incar Saldo Rekening Kamu!
Uzone.id – Penipuan online menghantui masyarakat. Apalagi modus-modus kali ini terbilang lebih beragam, ditambah penipuan phishing yang sering menggunakan isu hangat di tengah masyarakat.
Contohnya saja, oknum penipu menggunakan momentum donasi kemanusiaan, hari raya, konser musik hingga momen sehari-hari seperti kurir paket, tagihan, undangan pernikahan.Dalam kejahatan ini, saldo rekening hingga e-wallet menjadi sasaran empuk para oknum, makanya perlu banget nih kalian khususnya pengguna e-wallet untuk memahami adanya berbagai modus penipuan online yang menargetkan saldo di dalam aplikasi e-wallet.
Berikut 4 jenis penipuan online yang banyak ditemukan saat ini. Jangan sampai rekeningmu kebobolan, ya!
Phishing
Modus penipuan ini melibatkan pengiriman email atau pesan teks palsu yang mengaku berasal dari penyedia layanan resmi, salah satunya e-wallet. Pesan penipuan tersebut seringkali mengarahkan pengguna untuk mengklik link mencurigakan yang mengarah ke situs web palsu mirip halaman login asli.
Tak tanggung-tanggung, pelaku akan menggunakan logo, tata letak, dan bahkan nama domain yang mirip dengan situs yang asli untuk menipu pengguna.
Pengguna yang tidak waspada mungkin akan memasukkan informasi pribadi mereka atau login ke dalam situs palsu tersebut dengan memasukkan nama lengkap, nomor ponsel, email dan kata sandi.
Atau mungkin mengunduh aplikasi palsu tersebut lalu memasukkan informasi login mereka ke dalam situs palsu ini. Hal ini berbahaya karena bisa menyebabkan pencurian identitas atau keuangan.
Hal ini memberikan kesempatan bagi penipu untuk mencuri akun atau informasi finansial yang dimiliki oleh pengguna. Salah satu cara untuk menghindari penipuan ini adalah tidak mengakses link yang diberikan oleh pelaku dan mengabaikannya.
Penipuan QR Code
Modus yang satu ini tentu melibatkan kode QR yang saat ini banyak digunakan untuk membayar atau membuka suatu link. Sayangnya, modus ini sering kali mengarahkan pengguna ke situs web phishing yang tidak kalian sadari.
Kalian akan diminta mengisi informasi detail seperti pembayaran atau menginstal malware secara diam-diam di perangkat kalian. Jika lengah, keamanan e-wallet kalian pun akan terancam.
Penipu seringkali menempelkan QR Code palsu di tempat umum atau mengirimkannya melalui pesan elektronik. Lalu, saat dipindai QR Code tersebut akan langsung mengarahkan pengguna ke situs palsu atau ke sebuah aplikasi.
Untuk menghindari penipuan ini, pastikan untuk memindai QR Code hanya dari sumber terpercaya dan waspada terhadap QR Code yang terlihat mencurigakan.
Diskon atau Hadiah Palsu
Penipu sering menggunakan penawaran palsu terkait diskon besar atau hadiah menarik untuk menarik perhatian pengguna e-wallet, terlebih saat periode diskon akhir tahun, atau Black Friday Sale.
Para pelaku akan mengirimkan pesan teks atau email yang mengklaim bahwa pengguna telah memenangkan hadiah atau mendapatkan penawaran diskon eksklusif, tetapi untuk menerima hadiah atau diskon tersebut, pengguna diminta untuk memasukkan informasi pribadi atau login ke dalam situs palsu.
Modus lainnya, pengguna akan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang lewat e-wallet untuk mengklaim hadiah tersebut. Setelah mengirimkan uang, bukan hadiah yang didapatkan namun fakta kalau pengguna berhasil terjebak dalam perangkap pelaku.
Social Engineering
Penipu juga dapat melakukan modus penipuan melalui kontak pribadi, baik melalui telepon, pesan teks, atau media sosial. Pelaku siber akan mengklaim bahwa mereka adalah pegawai dari layanan pelanggan e-wallet atau bahkan teman atau anggota keluarga yang membutuhkan bantuan.
Selain itu, social engineering juga saat ini semakin pintar dimodifikasi. Mereka bisa menggunakan AI untuk mengubah suara mereka menjadi suara orang lain.
Di modus ini, mereka akan melakukan upaya dengan menggali informasi personal korban. Modus bernama social engineering ini membuat korban cenderung tidak sadar kalau informasi mereka sedang digali karena penjahat bisa melakukan manipulasi dalam obrolan mereka.
Selanjutnya, penjahat akan meminta pengguna untuk mentransfer dana ke rekening mereka atau mencuri informasi aplikasi keuangan pengguna lalu mencuri isi saldo korban.
Untuk menghindari modus penipuan ini, pengguna harus selalu memverifikasi keaslian pesan atau panggilan dari kerabat, dan hindari berbagi informasi sensitif dengan siapa pun secara sembarangan.
Nah, itu tadi beberapa modus penipuan online yang berpotensi mencuri isi saldo kalian. Semoga dengan ini, kalian bisa lebih waspada dan melindungi diri dari kejahatan online yang menargetkan uang yang disimpan di aplikasi atau platform online.