Terapi Bekam, Apa Faedahnya untuk Kesehatan Tubuh?
Uzone.id - Menurut Women’s Health, bekam adalah terapi kuno dari Tiongkok. Ada keyakinan yang mendasari terapi ini, yaitu masalah kesehatan tertentu dapat disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak lancar dan aliran energi yang buruk di dalam tubuh.
Untuk memperbaiki atau mencegah masalah-masalah kesehatan tersebut, terapis bekam meletakkan mangkuk-mangkuk—berbahan kaca atau silikon—di atas kulit punggung seseorang untuk kemudian menciptakan tekanan yang menarik kulit ke dalam mangkuk.Baca: Meghan Markle Kerap Memakai Sepatu yang Agak Kebesaran, Apa Alasannya?
Chiti Parikh, M.D., integrative medicine practitioner di Weill Cornell Medicine Integrative Health dan Wellbeing Center, New York, mengatakan bahwa tekanan yang diciptakan mangkuk dapat bekam dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area mangkuk ditempatkan.
Bahkan menurut Health Line, hal tersebut dapat membantu meredakan ketegangan otot, yang kemudian bisa meningkatkan aliran darah secara keseluruhan dan perbaikan sel.
Parikh juga mengatakan dalam Women’s Health, bahwa peningkatan aliran darah dapat meredakan ketegangan otot, memperbaiki sirkulasi, dan mengurangi peradangan.
“Pada umumnya, bekam digunakan untuk membantu meredakan nyeri kronis, khususnya nyeri punggung dan sakit kepala yang merupakan manifestasi dari stres kronis,” kata Parikh seperti Uzone.id kutip dari Women’s Health.
Lebih lanjut, Parikh mengatakan, “Tubuh sering menegangkan otot-otot ketika sedang stres, terutama ketika sering membungkuk di depan komputer dan telepon, dan ketegangan otot itu dapat mengakibatkan sakit fisik.”
Baca: Ingat Yah, Susu Kental Manis Tidak Layak Disebut Susu
Menurutnya, terapi bekam dapat membantu mengatasi sakit fisik tersebut.
Sementara itu, studi yang diterbitkan dalam jurnal Evidence Based Complementary Alternative Medicine (2016) mengklaim bahwa terapi bekam dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis. Lantas berdasarkan Health Line, jurnal PLoS One (2012) juga sempat menunjukkan manfaat dari terapi bekam.
Para peneliti menemukan bahwa terapi bekam dapat membantu mengatasi batuk, jerawat, dan dyspnea atau napas pendek. Namun, para peneliti mengakui masih terdapat banyak bias dalam penelitian ini, sehingga butuh penelitian lebih banyak untuk menilai efektivitas dari bekam.
Meski memiliki sejumlah manfaat, terapi bekam tetap mempunyai efek samping. Kamu mungkin akan mengalami pusing, berkeringat, atau mual selama terapi. Selain itu, kulit yang dibekam bisa mengalami iritasi dan memar selama beberapa hari hingga dua minggu.
"Kamu juga harus menghindari bekam di area tubuh yang memiliki kulit halus, karena dapat menyebabkan robekan," kata Parikh.
Baca: Inilah 4 Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Terdapat di Kosmetik Ilegal
Parikh juga memperingatkan untuk menghindari bekam bila kamu sedang mengencerkan darah, mengalami masalah perdarahan, atau pembekuan darah.
Mangkuk dan alat bekam lainnya yang tidak bersih dan steril juga berisiko menyebabkan penularan penyakit tertentu, seperti hepatitis dan human immunodeficiency virus (HIV).
Karena itu, kamu perlu memastikan bahwa mangkuk dan alat yang berhubungan bekam tersebut sudah bersih dan steril. Jadi, jangan segan mempertanyakan semua itu dengan detail kepada terapis bekam demi keselamatan diri kamu.