Home
/
Technology
Telkom Lirik Menara yang Dijual Indosat
Lavinda19 August 2019
Bagikan :
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom melirik menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) milik kompetitornya, PT Indosat Tbk. Bahkan, perseroan mengaku telah mengikuti proses penjualan menara tersebut.
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menuturkan perseroan mengikuti proses penjualan menara Indosat melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
"Kami memang sedang ikut proses penjualan tower Indosat. Tentunya kalau memang Telkom Group yang dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel," katanya, Senin (19/8).
Ia menuturkan Indosat akan menjual 3.000 menara. Dari jumlah tersebut Indosat menawarkan dua skema pembelian, yakni membeli seluruh menara atau 1.000 menara.
Lihat juga:IHSG Gagah Perkasa ke Level 6.296 Awali Pekan |
Meski enggan menyebut dana yang dipersiapkan, ia menegaskan tidak ada kendala dari sisi pendanaan perseroan. Telkom, sambung dia, hanya tinggal menunggu pengumuman pemenang tender penjualan menara Indosat.
Sebelumnya, Indosat berencana menjual beberapa menara miliknya. Upaya ini dilakukan untuk menambah pendanaan perseroan di samping penerbitan obligasi. Namun, enggan berkomentar banyak terkait proses penjualan tersebut.
"Karena ada confidential agreement (perjanjian) jadi tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Intinya, betul kami ikuti prosesnya," tuturnya.
Ia juga tidak menuturkan besaran investasi yang disiapkan perseroan. Ia hanya menyebutkan perusahaan pelat merah itu menyiapkan belanja modal sebesar 27 persen dari pendapatan tahun 2018 sebesar Rp130,78 triliun. Itu berarti, perusahaan dengan kode TLKM tersebut menyiapkan belanja modal sebesar Rp35,31 triliun. Persentase itu meningkat dibandingkan belanja modal tiap tahun di kisaran 25 persen.
Selain membeli menara dari Indosat, perseroan juga sedang bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk membuat satelit.
Pada semester I 2019, Telkom berhasil mengantongi pertumbuhan laba sebesar Rp11,07 triliun atau naik sebesar 27,36 persen dari dari laba periode yang sama tahun sebelumnya, Rp8,69 triliun. Pertumbuhan laba ditopang kenaikan pendapatan sebesar 7,72 persen dari Rp64,37 triliun menjadi Rp69,34 triliun.
Berita Terkait
Sponsored
Review
Related Article