Tarra Budiman Bangga dengan Pekerjaan Ayahnya sebagai Pengemudi Taksi Online

Bulan lalu, seseorang berbagi pengalaman menggunakan layanan jasa taksi daring. Rupanya, pengemudi taksi itu Benny Budimansyah (65), ayah Tarra Budiman (31). 

Pengalaman itu dibagikan di media sosial dengan menyenggol akun Tarra. 

Dengan bangga, Tarra mengakui bahwa ayahnya sopir taksi daring. Netizen kagum dengan respons Tarra.

“Saya bangga sekali kepada ayah. Dia melakukan apa pun demi anak-anak. Ayah adalah pahlawan saya. Kalau bicara orang tua, saya tidak pernah main-main. Dari saya kecil sampai sekarang berkeluarga, ayah tidak pernah membeda-bedakan anaknya. Termasuk, dalam memberikan fasilitas pendidikan untuk anak,” beri tahu Tarra dalam sesi wawancara empat mata.

Ada banyak pengalaman bersama ayah yang hingga kini dikenang Tarra. Salah satunya, saat ia memutuskan terjun ke dunia hiburan. Merintis karier di panggung seni tidak mudah. Ketika syuting film atau sinetron, Tarra  yang  belum punya mobil memilih naik taksi atau ojek. 

Suatu pagi, Benny menegur Tarra, “Nak, kamu kenapa tidak pakai mobil?”

“Untuk apa membawa mobil? (Kalau beli) harga mobil mahal, Yah.”

Keesokan harinya, Benny menyerahkan kunci mobil kepada Tarra. Ia memilih beraktivitas dengan angkutan umum. 

“Momen itu menyadarkan saya bahwa ayah adalah segalanya,” sambung Tarra dengan mata berkaca.

Saat usia produktif telah lewat, Benny tetap tak mau merepotkan anak-anaknya. Ia memilih bekerja dengan menjadi pengemudi taksi online. Awalnya, keputusan ini ditentang Tarra. Ia tidak sampai hati melihat ayahnya menghadapi lalu lintas Ibu Kota yang amburadul. Belum lagi meladeni penumpang dengan beragam watak.  Tara khawatir, ayahnya diperlakukan buruk oleh penumpang. 

“Ayah memang ingin menyetir, ingin bertemu berbagai karakter, mendapat klien baru, dan yang penting pekerjaan itu halal. Saya tidak malu dengan pekerjaan ayah saya. Dia ayah saya. Saya bangga padanya. Dia sumber pembelajaran dalam hidup saya,” urai Tarra di Jakarta, pekan lalu.

Istri Tarra Budiman, Gya Sadiqah, juga mengagumi semangat kerja mertuanya sebagai pengemudi taksi online. 

Menurutnya, bekerja sebagai pengemudi taksi online bukan berarti kondisi ekonomi keluarga sedang morat-marit. 

Gya bercerita beberapa ayah temannya yang bekerja di perusahaan besar, mengisi akhir pekan dengan menjadi pengemudi taksi online. Bertemu orang baru rupanya menyenangkan.

“Karenanya, saya dan suami menghargai keputusan ayah,” ujar Gya. 

(wyn / gur)