Stres Karena Kebanyakan Main Medsos? Ini Tips Mengatasinya
Uzone.id – Selama libur lebaran kemarin, mungkin banyak diantara kalian yang menghabiskan waktu untuk mengunjungi berbagai tempat bersama keluarga, tapi tak sedikit juga yang menghabiskan waktu di rumah hanya dengan scrolling internet khususnya media sosial.
Walaupun seru dan banyak hiburan online yang bisa didapat, media sosial punya sisi gelap ketika terlalu sering digunakan. Kaspersky menyebut bahwa media sosial menjadi salah satu sumber stres yang signifikan, berkontribusi terhadap meningkatnya kecemasan dan masalah terkait tekanan di kalangan pengguna.Selain tekanan mental, media sosial juga membuat kalian rentan terhadap penipu yang dapat mengeksploitasi informasi pribadi untuk mendapatkan keuntungan.
Oleh karena itu, perlu bagi kita (sebagai pengguna internet) untuk meminimalisir dampak negatif jejaring sosial terhadap kesejahteraan penggunanya, apalagi ketika liburan usai dan kalian harus segera kembali ke kenyataan.
Batasi waktu berselancar di media sosial
Jika kalian merasa burnout dan cemas ketika membuka media sosial, ini saatnya untuk membatasi waktu kalian dan mencoba aktivitas lain secara offline. Kalian bisa menggunakan fitur ‘reminder’ yang saat ini banyak ditemukan di media sosial untuk mengingatkan kalian agar tidak terlalu lama bermain medsos.
Kalian juga bisa mencoba kegiatan offline seperti memasak, merajut, menggambar dan lainnya yang tidak berkaitan dengan dunia digital. Agar tidak was-was saat meninggalkan media sosial, pastikan dulu keamanan akun kalian sudah maksimal dengan menggunakan password kuat dan berbeda-beda.
Laporkan aktivitas atau konten negatif dan bullying ke layanan media sosial
Salah satu pemicu stres ketika bermain media sosial adalah ketika banyak konten negatif yang bermunculan ke permukaan, selain itu cyberbullying juga menjadi pemicu stres dan cemas bagi kalian yang mengalaminya.
Oleh karena itu, lakukan pelaporan konten yang merugikan termasuk komentar atau pesan jahat yang kalian terima. Laporan ini bisa dilakukan langsung di media sosial masing-masing secara mudah.
“Laporan semacam ini memungkinkan perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan yang tepat baik untuk menghapus konten berbahaya, melarang akun berbahaya, atau menerapkan fitur keamanan baru – sehingga menciptakan ruang online yang lebih aman bagi semua orang,” kata komentar Anna Larkina, pakar analisis konten web Kaspersky.
Batasi koneksi dengan pengguna lain di media sosial
Kalian bisa membatasi koneksi kalian di media sosial hanya dengan orang-orang yang kalian anggap dekat. Cara ini bisa mengurangi kemungkinan untuk menerima konten berbahaya atau berhadapan dengan penipu.
Cara ini juga bisa menghindarkan kalian dari konten tidak pantas, seperti adegan kekerasan atau kekejaman, dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Kalian bisa membatasi koneksi dengan teman untuk berbagi postingan yang lebih personal. Dengan mengkategorikan teman, kalian bisa berbagi lebih banyak konten pribadi dengan kelompok dekat, sehingga memperoleh manfaat berbagi di media sosial dengan risiko lebih kecil.
Jangan asal klik link yang disebar di media sosial
Saat ini, banyak link-link yang menyebar di media sosial, ada yang terlihat aman ada juga yang ternyata jebakan. Demi menjaga keamanan, kalian harus tetap berhati-hati ketika membuka link tersebut walau dibagikan lewat DM oleh teman kalian.
“Di balik tautan yang tampaknya tidak berbahaya di media sosial, sering kali ada skema phishing yang menyamar untuk meniru situs web yang sah. Situs penipuan ini dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif, seperti kata sandi, rincian keuangan, dan data pribadi lainnya,” tulis Kaspersky.
Setelah terjebak, biasanya penjahat akan mencuri data-data pribadi tersebut lalu digunakan untuk kejahatan siber atau disebar ke dark web.
Terapkan privasi di pengaturan akun media sosial kalian
Salah satu pemicu stres dan cemas ketika bermain medsos adalah karena adanya oknum yang bisa melihat informasi pribadi kalian. Maka dari itu, atur privasi akun kalian untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat profil dan postingan kalian.
Dengan begini, kalian bisa mengurangi risiko interaksi yang tidak diinginkan dengan orang asing yang mungkin memiliki niat buruk. Cara ini juga bisa melindungi kalian dari kegiatan stalking, pencurian identitas, doxing dan phishing.