Setelah Twitter dan Amazon, Kini Google Mau Ikut PHK Karyawan?
Uzone.id - Di saat banyak pihak geram dan tak setuju dengan kebijakan baru Twitter di bawah pimpinan Elon Musk, terlebih tindakan PHK massal yang menimpa 50 persen lebih karyawan Twitter, Google malah diperintahkan untuk ikuti jejak Twitter.
Yap, dari kabar yang dibagikan Gizmodo, Rabu, (16/11), investor Google TCI Fund Management meminta Alphabet Inc untuk melakukan pemotongan biaya ‘agresif’ di perusahaan mesin pencarian tersebut seperti Twitter dkk.Perintah ini disampaikan lewat sebuah surat kepada CEO Alphabet, Sundar Pichai pada Selasa, (15/11).
“Pertumbuhan ini berlebihan, baik itu dalam pertumbuhan jumlah karyawan secara historis maupun apa yang dibutuhkan dalam bisnis,” kata Christopher Hohn, pemilik TCI, sebagaimana dikutip Uzone.id.
Baca juga: Elon Musk ‘Bungkam’ Karyawan Gara-gara Kritik Cuitannya di Twitter
“Percakapan kami dengan mantan eksekutif Alphabet menunjukkan kalau bisnis bisa beroperasi secara lebih efektif dengan karyawan yang lebih sedikit,” katanya.
Dalam surat yang sama, Hohn menyebutkan Twitter hingga Meta sebagai contoh bisnis yang baru saja memangkas jumlah karyawan.
“Ini adalah rahasia di Silicon Valley bahwa perusahaan mulai dari Google, Meta, Twitter hingga Uber dapat mencapai tingkat pendapatan yang sama dengan jumlah karyawan yang jauh lebih sedikit,” isi surat tersebut.
Jumlah karyawan Alphabet meningkat 20 persen per tahunnya, hingga saat ini tercatat ada sekitar 187 ribu karyawan yang bekerja di induk Google ini. Selain itu, gaji mereka merupakan salah satu yang tertinggi di Silicon Valley.
Kompensasi rata-rata staff-nya juga jadi yang paling tinggi diantaranya 20 raksasa teknologi di AS dengan persentase sekitar 153 persen, lebih besar dari Microsoft dkk.
Baca juga: Ikut Tren Meta dan Twitter, Amazon PHK 10 Ribu Karyawan
Dengan surat ini, salah satu investor Google ini meminta perusahaan untuk ikut jejak perusahaan lain yang kini sedang melakukan efisiensi karyawan. Sebut saja Meta, Twitter hingga Amazon yang memecat ribuan karyawan.
Padahal, Google merupakan salah satu perusahaan yang menahan diri untuk ikut-ikutan tren PHK massal karyawan.
Google sebelumnya sudah berusaha untuk memangkas pengeluaran, salah satunya menghilangkan proyek dengan biaya besar mobil self-driving Maymo.