Selamat Ulang Tahun ke-55, Quentin Tarantino!
Uzone.id -- Sutradara kelahiran Knoxville, Tennessee, Amerika Serikat ini cukup ikonik. Di usianya yang baru menginjak 55 tahun hari ini, Selasa, 27 Maret, Quentin Tarantino berhasil membuat para penggemarnya mempelajari sejumlah trademark alias gaya khasnya selama ia berkarier sebagai sutradara sejak era 1980an.
Tarantino keluar dari bangku SMA pada tahun 1980an demi mengejar pekerjaan yang membantunya berkecimpung di industri perfilman. Tarantino pertama kali menulis naskah dan menyutradarai filmnya sendiri pada 1987. Film itu berjudul ‘My Best Friend’s Birthday’ dan tidak mendapat respons sesuai harapan.Seperti kebanyakan individu yang gak gampang menyerah, Tarantino pun kembali menggarap film pada 1991. Pasti kamu familiar dengan film berjudul ‘Reservoir Dogs’ ‘kan? Siapa yang menduga, film ini disambut dengan baik dan ditayangkan di Festival Sundance.
Film sukses pertamanya adalah tak lain dan tak bukan, ‘Pulp Fiction’ yang dirilis pada 1994 dan menjadi salah satu batu loncatan bagi pamor aktris Uma Thurman di Hollywood. Mendapat banjir pujian, Tarantino pun menerima nominasi Oscar pertamanya di kategori Best Director.
Era pertengahan 1990an bisa dibilang masa Tarantino begitu agresif dan aktif membuat film. Ia dikenal sebagai sutradara yang gak selalu menerima tawaran menggarap film berbujet besar. Pada 1997, film berikutnya yang dirilis pada ‘Jackie Brown’ yang juga mendapat pujian dari para kritikus.
Memasuki era 2000, Tarantino kembali merangkul kolaborator favoritnya, Thurman, untuk membintangi ‘Kill Bill’ yang terbagi atas dua volume, masing-masing dirilis pada 2003 dan 2004. Film ini juga kembali mendulang kesuksesannya di kancah perfilman Hollywood.
Beberapa tahun kemudian, Tarantino seakan ingin menantang dirinya lebih jauh lagi dengan menggarap film berbau sejarah, yakni ‘Inglourious Basterds’ pada 2009. Dibintangi oleh Brad Pitt, Christoph Waltz, dan Diane Kruger, film yang mengambil latar era kekuasaan Adolf Hitler saat kependudukan Nazi ini tembus ke berbagai nominasi penghargaan bergengsi, termasuk nominasi Best Director ke-dua baginya di Oscar.
Kemudian Tarantino kembali menggarap film yang penuh adegan kekerasan, yakni ‘Django Unchained’ pada 2012. Film ini terbilang sukses secara komersial. ‘The Hateful Eight’ yang dirilis pada 2015 adalah film terakhir Tarantino di layar lebar.
Nah, dari sejumlah film buatannya, Tarantino termasuk sutradara yang memiliki khasnya sendiri. Mumpung sedang ulang tahun, gak ada salahnya kita bahas sebentar ya, gaes.
Pertama, penuh darah dan kekerasan secara eksplisit.
Poin ini gue yakin pasti disetujui oleh para penggemarnya di belahan dunia manapun.
Mengutip situs Cinelinx, Tarantino pernah mengatakan, “violence is one of the most fun things to watch.”
Jangan langsung menghakimi bahwa Tarantino ini psycho atau gila karena menyukai unsur kekerasan. Orang jenius aja gak akan jadi murni jenius kalau gak ada sentuhan ‘gila’, toh?
Coba kamu tonton ulang lagi, film-film seperti ‘Kill Bill’, ‘Inglourious Basterds’, hingga ‘Django Unchained’ mengandung kekerasan yang sangat jelas, lengkap dengan darah yang muncrat dan berceceran di mana-mana. Tentu saja Tarantino mengemasnya dengan caranya sendiri dan biasanya banyak karakter yang memiliki ‘takdir’ mati di filmnya.
Kedua, menggunakan title cards alias subjudul sebagai penanda tiap plot cerita.
Demi menghindari kebingungan, Tarantino memanfaatkan pembagian bab di tiap alur cerita filmnya. Alasannya sederhana, gak semua filmnya memakai alur maju secara kronologis.
Biasanya, di title card tiap plot, Tarantino menuliskan informasi singkat tentang cerita selanjutnya seperti lokasi, segmen, atau karakternya sendiri.
Kalau kamu ingat, di film ‘Kill Bill’ dan Inglourious Basterds’ ia membagi tiap plot cerita ke dalam bab yang berbeda agar penonton lebih mengerti tentang kisah yang ingin disampaikan di saat-saat tertentu, sebelum semuanya melebur bertemu di benang merahnya.
Kalau di film ‘Pulp Fiction’, Tarantino menggunakan title card untuk menunjukan segmen film yang terbagi atas “Prologue - The Diner” dan “Epilogue - The Diner” agar penonton tidak bingung mengenai alurnya.
Sementara title card yang dipakai di ‘Django Unchained’ lebih membedakan tentang latar kejadian itu, seperti keterangan tahun.
Ketiga, hobi menggunakan nama alias.
Tarantino kerap meggunakan nama alias untuk sejumlah karakternya di film. Bisa tebak apa saja?
Kamu pasti ingat dong, karakter bernama Honey Bunny dan Pumpkin yang diperankan oleh Amanda Plummer dan Tim Roth di ‘Pulp Fiction’. Dua karakter ini benar-benar diberi nama seperti itu ketimbang nama orang secara normal.
Lalu ada juga panggilan Mr. White, Mr. Blonde, Mr. Brown, Mr. Pink, dan Mr. Orange untuk beberapa karakternya di film ‘Reservoir Dogs’. Ada juga karakter bernama unik seperti Black Mamba, Copperhead, Cottonmouth, dan California Mountain Snake di film ‘Kill Bill: Vol. 1’.
Selamat ulang tahun, Tarantino!