Sahabat: Tere Liye Tak Suka Selfie
Penulis kenamaan Tere Liye jadi pembicaraan karena amukan terbarunya di media sosial Facebook. Bukan, ini bukan soal minimnya royalti kepada penulis yang beberapa waktu lalu pernah ramai ia curhatkan.
Melainkan karena rasa kesalnya sebab kata-kata dari bukunya banyak dikutip sebagai caption foto selfie foto di media sosial.Melalui status Facebook tertanggal 20 November, Tere melarang kata-kata gubahannya dikutip sebagai caption foto selfie. Menurut Tere, kebanyakan foto selfie yang menggunakan kutipannya bersifat pamer sehingga tidak cocok menggunakan kutipan karangannya.
Woi, lu yang mau pamer foto selfie, kagak usah lu pakai2 caption pinjam quote page Tere Liye ini. Asyik betul foto selfie, wajah sudah kayak lemari menuhi seluru layar, monyo2, sok cantik, sok ganteng, lantas caption di bawahnya :"Inilah hidupku, dstnya, dstnya - Tere Liye...
Termasuk kalian yang selebgram top dengan follower jutaan. Berhenti pakai quote page ini di akun kalian. Kagak nyambung. Lah, yg punya quote, kagak sekalipun posting fotonya sendiri. Ini bukan sok suci, sok bermoral, ini simpel soal: kalau lu mau selfie, mau pamer, mikir sendiri captionnya! Bikin sendiri. Jangan ajak2 Tere Liye untuk mendukung aktivitas pamer kalian," tulis Tere Liye.
Hingga akhirnya curhat Tere soal caption itu berujung dengan ketakutannya akan dosa.
Hanya soal waktu, ada orang pacaran, ciuman di kolam renang, lantas dia posting ciuman tersebut di instagram, dengan caption "Inilah pilihan hidupku, dstnya, Tere Liye". atau caption keterangan fotonya: "Orang tidak akan mengerti apa yang akan kita pilih, dstnya, Tere Liye"
Saat itu terjadi. Saya ikut menanggung dosanya, tentu saja.
Masih menganggap hal ini sepele? Saya tahu, frekuensi kita kadung beda banget, tapi ilustrasi ini semoga membantu sedikit nyambung.
Syahrudin, salah seorang sahabat dan mitra kerja Tere Liye, menyebut penulis novel Hafalan Shalat Delisa ini sebagai sosok yang unik.
"Tere Liye orang yang sangat unik. Dia enggan terkenal atau dipublikasikan. Dia pernah bilang, biar orang mengenal karena Tere Liye, bukan siapa sosok Tere Liye," ujar Syahrudin kepada kumparan, Rabu (22/11).
Hal itu, termasuk soal foto. Menurut Syahrudin, penulis bernama asli Darwis itu tak senang jika diajak berfoto bersama, terlebih selfie.
"Dia orang yang tidak mau diajak foto bersama apalagi selfie. Tidak peduli siapapun yang meminta. Termasuk pejabat sekalipun," tutur Syahrudin.
Syahrudin yang bekerja di Republika Penerbit, selama ini bermitra dengan Tere Liye. Setidaknya 15 buku karangan Tere Liye diterbitkan oleh Republika Penerbit.
Tere Liye menerbitkan berbagai novel yang kemudian menjadi best seller. Tak sulit untuk menemukan nukilan novel Tere Liye di media sosial karena novelnya yang cukup laris dibaca khalayak.