Resesi di Depan Mata, Wejangan Kominfo untuk Startup: Jangan Asal PHK
Uzone.id - Ancaman resesi global sudah di depan mata, berbagai sektor mulai mencari jalan agar tidak terlalu terdampak dari perlambatan ekonomi tersebut.
Salah satu tren pelaku usaha termasuk startup adalah melakukan efisiensi, yaitu merampingkan jumlah karyawan dan juga menghentikan sementara perekrutan bagi beberapa perusahaan.Melihat banyaknya startup yang mulai putar otak mengakali fenomena ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pun menyampaikan 3 wejangan bagi startup digital.
Menurutnya, yang paling diperlukan adalah aksi yang nyata dalam situasi genting seperti ini.
“Pertama keberpihakan pada produk dalam negeri. Kedua, efisiensi tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja. Dan ketiga, mengedepankan model usaha yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar,” ungkapnya dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo V, Kamis lalu, (03/12).
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Giliran Startup Ajaib PHK Karyawan
Keberpihakan pada produk dalam negeri khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menopang aktivitas ekonomi digital di sektor distribusi atau platform lokapasar (marketplace).
Selama tekanan ekonomi, setiap negara tentu akan mengutamakan produk dalam negeri mereka masing-masing.
Selama ini, Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
“Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk beli dan berpihak pada produk dalam negeri,” ujar Johnny.
“Kalau kita ingin menghadapi winter ini, potensi stagflasi (stagnasi dan inflasi) yang tinggi, perhatikan keberpihakan secara affirmative untuk belanja produk hasil karya anak bangsa di dalam negeri. Di sektor digital, saya juga minta itu,” tambahnya.
Johnny pun menegaskan kalau kekuatan Indonesia berada di sektor UMKM yang akan mewarnai juga digital ekonomi, e-commerce Indonesia.
Yang kedua, Menteri Kominfo turut menyoroti strategi efisiensi yang dilakukan oleh startup. Menkominfo mengingatkan agar tech startup tidak hanya menyelamatkan satu persoalan tapi membuat persoalan baru yang lebih besar.
Ia mengatakan kalau efisiensi tak selalu sama dengan PHK yang kini banyak dilakukan oleh pelaku startup.
Baca juga: JD.ID Terancam Angkat Kaki dari Indonesia?
"Jadi tantangannya di satu sisi terjadi stagflasi, di sisi yang lain, kita di dalam negeri masih bisa bertahan. Kita bisa lakukan efisiensi, tapi efisiensi tidak sama dengan layoff. Jadi tolong kita perhatikan baik-baik," ujarnya.
Menkominfo mengajak pelaku startup digital mencari jalan baru dan model usaha yang inovatif, mampu mendisrupsi pasar dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.
Para tech-founders, eksekutif, investor, inkubator, asosiasi, dan pemerintah diminta untuk mendorong ekosistem ekonomi digital tetap resilien. Salah satunya dengan membangun kolaborasi multipihak.
Wejangan untuk startup juga yaitu menjaga sumber pembiayaan. Bahkan, Menteri Johnny juga mendorong pemanfaatan Digital Innovation Network.
"Manfaatkan sumber pembiayaan yang sudah committed. Pemerintah dalam G20 yang lalu, telah mendorong Digital Innovation Network yang menjadi bagian dari Bali Declaration,” tambahnya.
“Musim dingin (Tech Winter) mengingatkan kita untuk menapak jalan baru, berinovasi agar kita dapat tumbuh melaju pada lintasan sektor ekonomi digital yang lebih resilien,” tandas Johnny.
Sebagai penutupan, Johnny mengajak untuk Indonesia untuk menunjukkan bahwa sektor digital memang resilient di dalam negeri. Indonesia terkoneksi, makin digital dan makin maju.