Rekomendasi Konsol Handheld Windows 11, Main Game PC di Mana Saja
Uzone.id - Dunia game PC, khususnya untuk perangkat gaming kian berkembang saja. Kalau sebelumnya perlu perangkat berlayar besar untuk main game PC dengan grafis tinggi, sekarang cuma perlu konsol handheld yang ditenagai spesifikasi tinggi.
Saat ini, ada banyak konsol gaming handheld berbasis Windows 11 yang sudah diluncurkan. Seluruhnya punya satu kelebihan yang sama, mampu membuat gamer bermain game AAA dengan lancar, hanya dalam genggaman saja.GTA V? Red Dead Redemption II? EA FC 24? Atau game berkualitas tinggi lainnya, lancar bermain pada konsol-konsol di bawah ini. Berikut daftar lengkapnya.
Asus ROG Ally
Asus bisa dibilang merek yang mempopulerkan konsol gaming handheld berbasis Windows di pasaran global, ROG Ally adalah produk pertamanya. Konsol ini juga jadi perangkat pertama yang ditenagai AMD Ryzen Z1 dan Ryzen Z1 Extreme.
Spesifikasinya tinggi (saat itu). Asus ROG Ally punya layar LCD berukuran 7 inci dengan resolusi Full HD dengan aspek rasio 16:9 yang lebar, serta sudah mendukung refresh rate 120Hz dan intensitas cahaya 500 nits.
Asus ROG Ally juga ditenagai RAM dual-channel LPDDR5 16 GB dan ruang penyimpanan SSD NVMe M.2 Gen 4 sebesar 512 GB. Sayang, baterainya cuma 40Wh yang menjadi kekurangan terbesar dari Asus ROG Ally.
Dari pengujian kami, Asus ROG Ally cuma bisa menyala 60 menit saja untuk bermain game tanpa kabel daya. Sektor baterai inilah yang ditingkatkan Asus pada ROG Ally X.
Asus ROG Ally X
Asus menghadirkan banyak peningkatan pada ROG Ally X dibanding seri sebelumnya. Peningkatan ini berdasarkan masukan dari para pengguna, termasuk reviewer yang telah mencoba Asus ROG Ally generasi pertama.
Baterai jadi peningkatan terbesarnya. Asus ROG Ally X ditopang baterai 80 Wh atau dua kali lebih besar dari sebelumnya. Selain itu, kapasitas RAM dan penyimpanannya juga ditingkatkan menjadi 24 GB dan 1 TB.
Khusus untuk penyimpanannya, menggunakan M.2 2280 PCIe Gen4 SSD yang lebih mudah dilepas-pasang untuk ditambah kapasitasnya.
Sisanya sebenarnya sama, seperti ukuran layar dan jenis prosesor dengan Asus ROG Ally. Paling, hanya sistem pendingin yang dibuat lebih maksimal dan efisien, mengurangi overheat yang terjadi pada seri sebelumnya.
Lenovo Legion Go
Berikutnya dari Lenovo, yakni Legion Go. Perangkat ini juga ditenagai prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme, chipset yang dirancang khusus untuk konsol gaming handheld.
Lenovo Legion Go hadir dengan layar yang lebih besar dari Asus ROG Ally atau ROG Ally X, yakni 8,8 inci. Panelnya LCD dengan resolusi QHD+ serta dukungan refresh rate 144Hz.
Besaran RAM-nya terbilang besar, 16 GB LPDDR5X yang dipadukan dengan PCIe Gen4 SSD hingga 1 TB dan slot microSD yang mendukung hingga 2 TB penyimpanan tambahan.
Tapi, Lenovo hanya memberikan baterai 49,2 Wh saja untuk Legion Go. Otomatis, kekurangan konsol ini pun kurang lebih sama dengan ROG Ally generasi pertama, waktu bermain yang amat sangat singkat bila tanpa topangan daya listrik.
Ayaneo Geek
Ayaneo Geek adalah konsol gaming handheld berikutnya yang dapat kalian beli. Perangkat ini terbilang bulky, bobotnya saja mencapai 680 gram.
Ada plus minus dari konsol satu ini. Kelebihannya, Ayaneo Geek ditenagai prosesor AMD yang biasa dipakai pada laptop, yakni AMD Ryzen 7 6800U. Prosesor yang biasanya menyokong ultrabook kelas high-end itu, disandingkan dengan RAM 16 GB LPDDR5 dengan memori penyimpanan 512 GB berjenis SSD PCIe 3.0 M.2.
Tapi kurangnya, Ayaneo Geek suguhkan visualisasi yang biasa banget. Laayarnya beresolusi lebih rendah tanpa dukungan refresh rate tinggi.
Bentangan layarnya 7 inci, tapi resolusinya HD (1280 x 800 piksel) dengan refresh rate hanya 60Hz. Padahal, pesaingnya saja sudah mendukung sampai 144Hz.
MSI Claw
Kalau konsol yang kami sebutkan ini kebanyakan menggunakan AMD, MSI Claw justru ditenagai prosesor Intel terbaru. MSI Claw memiliki beberapa varian prosesor, versi paling tingginya adalah Intel Core Ultra 7 155H.
Kemampuan layarnya kurang lebih sama dengan produk kompetitor. LCD berukuran 7 inci dengan resolusi Full HD, serta sudah mendukung refresh rate sampai 120Hz dan tingkat kecerahan layar mencapai 500 nits.
Dapur pacunya kian gahar berkat RAM hingga 16 GB dengan memori SSD PCIe M.2 seluas 1 TB yang bisa ditambah via microSD. Untuk dayanya, ada baterai berkapasitas 53 Wh yang (katanya) tahan dipakai bermain game sampai 2 jam.
Acer Nitro Blaze 7
Last but not least, Acer Nitro Blaze 7 yang dikenalkan Acer di ajang IFA 2024 di Berlin, Jerman. Perangkat pertama Acer di segmen ini, tapi berhasil bikin terkesima.
Acer Nitro Blaze 7 bisa jadi pesaing serius Asus ROG Ally X atau Lenovo Legion Go. Dari spesifikasinya saja sudah tinggi, main game PC kelas atas harusnya lancar-lancar saja.
Konsol ini punya layar LCD berukuran 7 inci dengan resolusi Full HD (1.920 x 1.080 piksel) yang mendukung refresh rate 144Hz dan tingkat kecerahan 500 nits.
Dapur pacunya menggunakan AMD Ryzen 7 8840HS dengan teknologi AMD Ryzen AI, kemudian RAM LPDDR5X 16 GB, memori penyimpanan SSD M.2 NVMe PCIe 4.0 hingga 2 TB, tapi baterainya cuma 50 Wh.
Kecuali Acer Nitro Blaze 7, konsol handheld berbasis Windows di atas sudah sudah bisa dibeli di pasaran. Acer Nitro Blaze 7 akan diumumkan ketersediaannya nanti oleh Acer secara global.