Pola Tidur dan Potensi Obesitas pada Anak
Apakah anak Anda cukup tidur? Jam berapa si kecil pergi tidur setiap malam? Kami tahu, menidurkan si kecil terkadang menjadi pertarungan yang berat.
Semakin besar, semakin banyak kegiatan, anak akan semakin punya banyak alasan untuk menolak tidur.Namun Bu, membuat anak tidur dalam kuantitas cukup dan jam teratur sangat penting bagi masa depan anak. Mengapa demikian?
Tanpa disadari, pola tidur terkait dengan pola makan. Semakin malam tidur, waktu makan malam biasanya bergeser lebih malam. Terjaga hingga malam juga membuat nafsu makan anak di malam hari lebih besar.
“Tidur, nafsu makan, dan nutrisi pada tubuh anak memiliki keterkaitan yang dekat secara neurologi, karena semua merupakan dorongan biologis. Kekacauan pada salah satunya dapat memengaruhi yang lain,” tutur Dr. Sangeeta Chakravorty, Direktur Program Tidur Anak-anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh, AS.
Itulah sebabnya selain menjaga kuantitas tidur, mengatur pola waktu tidur teratur anak tak kalah penting. Dalam studi tentang pengaruh pola tidur pada kesehatan anak yang dimuat dalam Journal of Pediatrics, disebutkan bahwa anak-anak sebaiknya tidak tidur lebih dari jam 8 malam.
“Tidur lebih cepat merupakan perlindungan untuk mencegah obesitas pada anak,” ungkap Sarah Anderson, profesor epidemiologi di Universitas Negeri Ohio, AS.
“Anak-anak usia prasekolah yang tidur sebelum atau pada jam 8 malam kemungkinannya lebih kecil untuk mengalami obesitas 10 tahun kemudian,” imbuh Anderson.
Pernyataan ini dibuktikan melalui penelitian terhadap 977 anak usia 4-12 tahun. Hasilnya, hanya 10 persen dari anak yang tidur pada jam 8 malam mengalami obesitas di usia 15 tahun.
Anak yang tidur antara jam 8-9 malam 16 persen, sedangkan anak yang tidur jam 9 malam atau lebih 23 persennya berpotensi obesitas. Jadi, jika ingin anak Anda tubuh sehat secara fisik dan mental, atur pola tidur anak. (riz/gur)