Permintaan Membludak, Honda Sulit Distribusi PCX 150 Sebelum Lebaran

PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen pemegang merek (APM) sepeda motor Honda di Indonesia mengaku mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi permintaan konsumennya untuk skutik bongsor, Honda PCX 150 jelang Hari Raya Lebaran. 

Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya yang mengatakan permintaan akan Honda PCX terus mengalami peningkatan. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena tren skutik bongsor di industri roda dua Tanah Air sedang dalam masa kejayaan yang membuat permintaanya begitu tinggi. 

“Sampai saat ini inden PCX 150 antara satu sampai setengah bulan, kami mohon maaf tidak bisa memenuhi permintaan konsumen yang ingin Lebaran dengan PCX,” papar Thomas saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Lebih detailnya menurut Thomas, bagi konsumen yang melakukan pemesanan pada bulan Mei, dapat dipastikan mereka harus gigit jari karena unitnya baru bisa didistribusi setelah Lebaran nanti. 

Besarnya permintaan skutik gambot milik pabrikan berlogo sayap mengepak ini bisa dibuktikan lewat data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang menunjukan angka wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) untuk Honda PCX 150 yang terus mengalami peningkatan setiap bulannya. 

Bulan Februari, yang notabene-nya menjadi bulan pertama Honda mendistribusikan PCX 150, angkanya ada di sekitar 9.661unit. Satu bulan setelahnya, angkanya meningkat signifikan menjadi 16.624 unit. Dan peningkatan itu masih terus konsisten pada bulan April 2018 yang mencatatkan angka distribusi yang mencapai 17.408 unit. Dengan capaian seperti ini sepertinya target 150.000 unit di akhir tahun sangat mungkin terkejar.

(Di tengah momen manis penjualan PCX yang terus mengalami peningkatan. Banyak dari konsumen yang mengeluhkan soal bengkoknya suspensi belakang Honda PCX yang story lengkapnya bisa kamu lihat di sini)

Langkah AHM

Melihat fenomena terus meningkatnya permintaan Honda PCX 150, PT AHM pun tidak berdiam diri. Menurut Thomas saat ini mereka tengah memikirkan cara terbaik untuk bisa meminimalisir angka inden sehingga nantinya konsumen tidak perlu berlama-lama untuk bisa segera menjajal skutik bongsor barunya.

“Sampai saat ini kami masih mempelajari bagaimana cara meningkatkan itu. Akan ada peningkatan atau bagaimana nantinya kami belum tahu karena masih studi,” tutupnya.