Membidik Kota Terlarang China dalam Mode Black & White Vivo X200 Pro
Kecanggihan vivo X200 Pro semakin terasa ketika kita menjelajahi kemampuan Portrait. (Birgitta Ajeng/Uzone.id)
Dengan sensor yang mampu menangkap kedalaman dan detail objek secara sempurna, mode portrait memberikan efek bokeh yang halus, memisahkan subjek dari latar belakang. (Birgitta Ajeng/Uzone.id)
Kombinasi antara kemampuan zoom dan mode hitam-putih menciptakan gambar yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna dan sejarah. (Birgitta Ajeng/Uzone.id)Beijing, China, Uzone.id -- Kota Terlarang di Beijing, China, sebuah situs bersejarah yang pernah menjadi pusat kekuasaan Tiongkok kuno, adalah destinasi wisata yang penuh dengan pesona. Dibangun pada abad ke-15 oleh Kaisar Yongle dari Dinasti Ming, istana ini merupakan simbol kemegahan.
Dengan arsitektur yang menakjubkan, Kota Terlarang menawarkan berbagai sudut yang menggugah, mulai dari gerbang-gerbang raksasa hingga aula dengan ukiran rumit. Saat memotret di sini, menggunakan mode Black and White pada vivo X200 Pro menambahkan sentuhan dramatis yang memperkuat aura historisnya.Mode Black and White pada vivo X200 Pro sangat ideal untuk menangkap suasana klasik Kota Terlarang di Beijing, China. Telephoto camera ZEISS APO beresolusi 200 MP pada Vivo X200 Pro mampu memberikan hasil potret yang sangat tajam dan jelas, bahkan dari jarak jauh.
Salah satu fitur unggulan lainnya adalah kemampuan zoom optik hingga 5x dan digital hingga 20x, memungkinkan fotografer untuk memotret detail-detail kecil dari jauh. Misalnya, ornamen di atap aula atau ukiran pada pilar-pilar istana bisa ditangkap dengan jelas tanpa harus mendekat.
Vivo X200 Pro dengan teknologi ZEISS benar-benar mengubah cara kita memandang fotografi. Tidak hanya sebagai perangkat untuk mengabadikan momen, tetapi juga sebagai sarana untuk menceritakan kisah, seperti kisah Kota Terlarang di China.
Related Article