Mau Backpacker-an Sambil Dibayar? Begini Caranya
Cuma tidur tiga jam, sebelum berangkat kerja gue mau sharing satu artikel soal traveling nih. Sebenarnya, bahannya juga enggak sengaja terkumpul waktu gue lagi nyari loker buat jadi penulis di bagian travel. Iseng aja, gitu. Mana tau kan... Kalau ibarat ABG, gue kayak lagi masa puber. Pengennya jalan-jalan terus.
Traveling dan dibayar, siapa sih yang enggak mau? Dari hasil survei, jalan-jalan menjadi prioritas bagi milenial untuk mengeluarkan pundi-pundi uangnya. Bahkan, kaum ini lebih rela menabung untuk berpetualang daripada untuk membeli rumah!Di media sosial atau di internet, tren influencer atau idola sedikit bergeser dan didominasi di dua sektor: beauty dan travel. Tentu, tidak semua konten travel yang dijadikan 'idola'. Konten yang menyajikan hal baru dan sesuatu yang 'anti-mainstream' di suatu wilayah, biasanya lebih populer. Sebut saja misalnya NAS Daily.
Mengidolakan saja tidak cukup. Kadang kita bertanya-tanya, kalau mereka jalan-jalan tiap hari --dilihat dari konten yang diproduksi secara rutin-- terus kapan kerjanya? Dapet duit dari mana? Pelihara tuyul, kah?
Jawabannya adalah: traveling sambil bekerja. Iya, enggak salah baca. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meraup pundi-pundi uang selama dalam perjalan. Berikut daftar yang udah gue kumpulkan.
1. Jadi Travel Blogger
Di Indonesia, travel blogger memang masih awam, meski memang sudah ada beberapa yang sukses. Biasanya, para travel blogger ini akan mendapatkan keuntungan dari iklan yang dipasang, endorse, serta Google AdSense. Bahkan, ada juga yang mendapat untung dari merchandise yang dijual.
Bicara soal endorse, ini semacam sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui. Karena, selain bisa menambah postingan (dan tentunya, jika view banyak pemasukan juga bertambah), kita juga bisa pergi dengan gratis karena sudah ditanggung oleh sponsor.
Cara pertama untuk menjadi travel blogger adalah, asah kemampuan fotografi dan menulis kalian. Gampang kok, cukup dengan sering-sering nulis aja, nanti kemampuan akan terasah dengan sendirinya.
Sebagai awalan, lo enggak perlu kok jalan-jalan jauh dulu demi postingan. Tulisan soal travel bisa dimulai dari tempat terdekat, seperti kota sendiri dan sekitarnya. Perhatikan, deh, pasti ada lah destinasi wisata menarik terdekat.
Selain itu, sebenarnya kalian bisa menjual hasil tulisan dan foto kalian ke media. Gue enggak tahu sih berapa bayarannya, cuma di sebuah media (bukan tempat gue kerja), untuk satu tulisan bisa berkisar antara Rp 350 ribu - Rp 1 juta, tergantung jenis konten dan medianya (kalau media asing jadi lebih tinggi karena perbedaan kurs). Banyak-banyak browsing aja soal ini.
2. Jadi Tour Leader atau Travel Guide
Ini juga menyenangkan sih. Sebelum kerja di kumparan, gue pernah mencoba jadi tour leader di Kili Kili Adventure. Dengan bermodal banyak membaca, fisik yang kuat, serta kemampuan ngobrol yang tinggi, profesi ini bisa dibilang menyenangkan. Sebab, tugas lo cuma mendampingi para wisatawan dan memastikan semua jadwal dan kenyamanan terpenuhi.
Jika ingin yang lebih menantang, lo bisa coba jadi guide di AFRIKA dengan mendaftarkan diri di situs www.dragoman.com. Perusahaan yang selalu membuka lowongan ini juga menyediakan fasilitas pelatihan selama 10 minggu dan praktek di lapangan selama 6 bulan.
Bukan hanya petualangan membelah hutan dan melintasi padang pasir saja, lo juga akan mendapat bayaran sekitar 90 USD lengkap dengan fasilitasnya. Dragoman ini sebenarnya tidak hanya menawarkan jasa di Afrika saja, mereka juga membuka biro di beberapa negara di Amerika serta Asia.
3. Guru Bahasa Inggris
Selain kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan benar, sebenarnya lo juga harus mengantongi sertifikat tenaga pengajar yang bernama TESL (Teaching English as Second Language). Setelah itu, daftarkan diri lo ke beberapa organisasi yang menawarkan perjalanan-mengajar ke penjuru dunia.
Salah satu yang cukup populer adalah Project Abroad yang --tentu saja-- akan mengirimkan lo ke negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama, misalnya Thailand, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, dan Krabi.
Dalam satu pekan, lo akan diminta untuk mengajar selama 18 jam di beberapa tempat seperti sekolah dan panti asuhan. Tentu saja, tidak gratis lho. Sebab, dalam satu bulan, lo bakal dibayar sekitar 1.000 USD! Dengan jam kerja yang fleksibel, lo juga bisa memanfaatkan waktu luang untuk mencari pekerjaan lain seperti tour guide.
4. Kerja di Kapal Pesiar
Ini cukup populer sih waktu gue SMA dulu. Selain harus bisa berbahasa asing, minimal Bahasa Inggris, lo juga harus memiliki paspor yang sah dan memenuhi syarat untuk bekerja di negara kapal tersebut terdaftar. Salah satunya, tentu, bebas dari catatan kriminal.
Ada berbagai pekerjaan yang bisa dipilih termasuk fotografer, resepsionis, tukang service, pelayan kabin, baby sitter, mantri (dokter maksud gue), dan banyak lagi. Sembari bekerja, lo juga diperkenankan untuk menikmati fasilitas kapal yang pastinya akan super mewah serta bergaul dengan kaum konglomerat. Lumayan, buat aset masa depan, kan?
Biasanya, kontrak yang ditawarkan hanya 3-6 bulan saja dengan bayaran yang bervariasi mulai dari 900 USD hingga 1.600 USD. Soal info, sebenarnya bisa langsung dicek di situs-situs resmi milik kapal tersebut atau dari situs lowongan kerja seperti www.oceanopportunities.com.
5. Berternak dan Bertani
Ini keren banget, asli. Karena, lo bisa jadi 'warga sekitar' sambil menikmati tenangnya pedesaan dan bermain Harvest Moon in real life. Emang sih, kotor, tapi berani kotor itu baik, kan?
Untuk magang di peternakan, biasanya jenis pekerjaannya seputar memperbaiki kandang, membersihkan kotoran ternak, dan mengurus ladang selama 'musim ternak' (apa lah ini sebutannya). Jangka waktunya pun termasuk singkat, biasanya hanya sekitar 6 bulan saja.
Soal bayaran, siap-siap kaget guys karena lo bakal digaji sekitar 1.600 USD perbulan belum termasuk tip dan fasilitas sehari-hari seperti makan dan akomodasi. Jadi itu gaji bersih lho ya. Dengan bayaran segitu, menurut gue cukup banget buat digunakan hura-hura di ladang-ladang di AS, Australia dan Kanada.
Jika tertarik mencoba, mungkin bisa akses situs www.jobs.hiddentrails.com, www.coolworks.com, dan www.duderanch.org.
Tidak hanya berternak, kita juga bisa mencoba menjadi petani organik di beberapa tempat di dunia termasuk Sierra Leone melalui organisasi WWOOF (World Wide Opportunities on Organic Farms).
Tidak perlu jago bertani, lo cukup bermodal keinginan untuk belajar dan cinta alam aja. Melalui situs www.wwoof.org ini, lo bisa memilih mau bekerja di ladang negara mana, dengan jenis hasil pertanian apa. Waktu kuliah, gue sempat mencoba situs ini dan mengirimkan aplikasi ke sebuah ladang tanaman Abaca di Filipina (tugas gue soal Abaca juga soalnya).
Untuk masalah bayaran, biasanya tiap pertanian menawarkan bayaran yang berbeda-beda. Cuma, biasanya, selain gaji, mereka juga akan memberikan fasilitas akomodasi, makan, serta tour guide keliling.
BONUS: Pemain Film
Ini, tentu lo harus punya kemampuan akting yang cukup baik dan tampang yang memadai. Misalnya di Inggris, tempat lo bisa menjadi pemain figuran dengan bayaran 120 USD perhari hanya dengan mengakses situr www.rayknight.co.uk. Tidak hanya di Inggris, di negara lain seperti Amerika dan India juga menawarkan hal serupa.
Akhir kata, sekian tips-tips dari gue. Abis bikin daftar ini kok malah gue yang jadi ngiler hahaha. Yuk nikmati hidup sambil berpetualang selagi masih muda. Karena pada dasarnya, "Dunia itu luas, hidup hanya sekali, kenapa habiskan waktumu hanya di satu tempat saja?"