Home
/
Lifestyle

Lelaki Sunat Bikin Seks Makin Hidup?

Lelaki Sunat Bikin Seks Makin Hidup?
Dythia Novianty12 March 2017
Bagikan :

Para lelaki yang belum melakukan sunat, sebaiknya pertimbangkan lagi jika ingin kinerja di atas ranjang lebih baik. Belum lama ini, para ilmuwan dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat mengatakan bahwa lelaki yang disunat, menunjukkan peningkatan kinerja di atas ranjang setelah melakukan operasi sunat. Tidak hanya itu, mereka juga menyatakan bahwa sensasi dan gairah seks ikut meningkat.

Studi yang dilakukan di University of Chicago, memberikan pertanyaan kepada lebih dari 360 lelaki enam bulan setelah mereka melakukan sunat, kemudian 24 bulan setelahnya lagi.

Hampir semua orang atau sekitar 98% partisipan melaporkan merasa bahagia dengan operasi sunat yang mereka lakukan. Selain itu, 95% partisipan juga mengatakan pasangan perempuan mereka merasa puas setelah prosedur sunat yang dilakukan pasangan lelakinya.

"Penelitian ini menegaskan, kepuasan jangka panjang pada lelaki yang dengan sukarela melakukan sunat medis," tulis peneliti.

Selain meningkatkan kesenangan dan fungsi seksual, peneliti juga menemukan fakta bahwa sunat dapat menurunkan cedera coital atau sakit kepala saat ejakulasi.

Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat kepuasan seks lelaki setelah proses sunat mencapai 94%.

Di Amerika Serikat sendiri, tindakan sunat pada lelaki cenderung menurun. Jika pada 1960 ada sekitar 83%, pada 2010 angkanya jatuh menjadi 77%.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, secara keseluruhan, lelaki berusia 14 hingga 59 tahun yang melakukan prosedur sunat mencapai angka 81%.

The American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa sunat pada anak lelaki yang baru lahir memiliki keuntungan medis yang sangat potensial, terutama berkaitan dengan pencegahan infeksi saluran kemih.

Meski begitu, tim peneliti juga menemukan bahwa masalah dengan penis seperti iritasi, dapat terjadi dengan atau tanpa sunat. Begitupun dengan masalah kebersihan.

Meski ada peningkatan risiko infeksi saluran kemih pada lelaki yang tidak disunat, terutama pada bayi di bawah satu tahun, risiko tersebut masih kurang dari satu persen.

Sunat adalah prosedur bedah tertua di dunia. Disarankan ahli anatomi asal Australia-Inggris, Sir Grafton Elliot Smith lebih dari 15.000 tahun lalu. Sunat juga masih menjadi praktek umum di beberapa agama, terutama dalam Yudaisme dan Islam. Selain itu, sunat juga dipraktekkan di banyak masyarakat Afrika.

Sunat lebih sering dilakukan pada bayi lelaki ketimbang orang dewasa. Meski dalam beberapa kebudayaan, sunat dilakukan ketika anak lelaki mulai memasuki masa dewasa.

Sunat atau khitan juga mengurangi hingga 60% penularan HIV/AIDS bagi lelaki dan perempuan. Sunat sendiri merupakan elemen kunci dalam rencana PBB untuk mengakhiri epidemi AIDS global di tahun 2030. [Daily Mail]

Preview

 

Berita Terkait:

populerRelated Article