Ketika Jersi Anyar Bali United Jadi Bahan Olok-olok
Musim baru, jersi baru. Hal itu tampaknya sudah menjadi rutinitas yang dilakukan oleh klub-klub Liga 1. Dalam beberapa musim belakangan ini, desain kostum anyar dari setiap klub bahkan semakin menjadi perhatian pecinta sepak bola nasional.
Klub-klub Tanah Air pun seperti berlomba-lomba dalam mendesain jersinya. Jika dulu kostum klub Indonesia kebanyakan hanya memainkan kombinasi warna, kini mereka berupaya untuk menghadirkan desain unik nan menarik di dalamnya.Tujuannya tentu saja agar para pendukung setianya semakin tertarik untuk membeli. Perlahan, jersi mulai dilihat sebagai salah satu pemasukan bagi klub.
Salah satu klub yang baru saja meluncurkan jersi terbarunya adalah Bali United. Bertempat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Sabtu (24/2) malam, penggawa ‘Serdadu Tridatu’ memamerkan desain terbaru yang akan dipakai untuk mengarungi Liga 1 musim depan.
Dilansir situs resmi klub, jersi terbaru Bali United masih menggunakan warna dasar Tridatu yaitu Merah-Putih-Hitam yang merupakan warna suci di Bali. Merah tetap dipilih sebagai warna untuk jersi kandang, kemudian putih untuk jersi tandang dan hitam sebagai jersi alternatif. Untuk jersey penjaga gawang tetap menggunakan warna ungu dan juga hijau muda.
Kearifan lokal Bali yang kental tetap menjadi konsep dari jersey terbaru Bali United ini. Tampilan ‘Barong Ket’ yang berarti simbol kembali hadir dalam jersey kali ini.
Selain itu, kerah berbentuk ‘V’ menjadi sesuatu yang baru di jersey terbaru Bali United ini. Sebelumnya jersey Bali United menggunakan kerah dengan pola melingkar (O).
Namun, bukan deskripsi itu yang menjadi perhatian, melainkan banyaknya logo sponsor yang tersemat di kostum Bali United. Total, bahkan terdapat 16 logo sponsor yang menempel di jersi depan dan belakang.
Jika dilihat, hampir setiap lima sentimeter dari jersi tersebut ditutupi logo sponsor. Bahkan, di bagian dada--yang biasanya merupakan sponsor utama-- terpampang hingga empat sponsor. Tak ketinggalan, di bagian lengan kanan dan kiri.
Karuan saja, menumpuknya logo sponsor itu menjadi bahan olok-olok di media sosial. Banyak yang menilai jersi Bali United tak ubahnya seperti jersi balap yang memang identik dengan banyaknya logo sponsor. Yang lebih menggelitik adalah pendapat yang menyatakan jersi Stefano Lilipaly dkk. dengan spanduk.
Ya, semenjak dilaunching, berbagai macam komentar nyinyir terlihat berseliweran di Twitter. Akan tetapi, tak sedikit pula yang mengapresiasi kinerja dari Bali United dalam menggaet sponsor.
Bagaimana menurut Anda, penampakan jersi anyar Bali United apakah wajar atau terlalu berlebihan (logo sponsornya)?