Kenapa Atlet Harus Mengonsumsi Banyak Protein?
Bagi seorang atlet, tenaga dan performa yang prima merupakan suatu keharusan agar dapat mengikuti pertandingan secara lebih maksimal. Salah satu cara yang dilakukan adalah memperhatikan kandungan serta nilai gizi yang terdapat pada setiap makanan yang dikonsumsinya.
Dalam beberapa jurnal atau artikel kesehatan, pasti kita sering membaca tentang pentingnya asupan protein untuk para atlet. Asupan protein yang banyak terdapat pada daging, telur, susu dan produk olahannya yang dipercaya dapat meningkatkan tenaga saat bertanding.Namun, apakah benar protein ampuh meningkatkan energi sehingga dapat mengikuti pertandingan secara lebih maksimal?
Menurut Mury Kuswari, ketua umum Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI), protein merupakan salah satu asupan terpenting yang harus dikonsumsi atlet setiap hari. Namun bukan berfungsi sebagai penambah tenaga, asupan protein yang cukup akan membantu mempercepat penyembuhan atlet dari cedera, terutama bagi bidang olahraga yang mengandalkan kekuatan dan daya tahan otot.
"Fungsi protein bukan sebagai sumber tenaga, tapi protein membantu untuk proses recovery," ujar ketua umum ANOKI sekaligus Kaprodi Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul tersebut saat dihubungi kumparanFOOD melalui sambungan telepon Senin (20/8).
"Jadi saat berolahraga, badan suka pegal-pegal, artinya ada adaptasi otot, ada kerusakan otot disana. Fungsi protein lah yang memperbaiki itu supaya latihan dalam kondisi 100 persen lagi," tambahnya.
Meski sangat bagus untuk pemulihan pasca cedera otot, namun asupan protein pun harus selalu diperhatikan. Terlebih bagi para atlet yang setiap harinya disibukkan oleh latihan berat dengan durasi yang lama, tentu saja asupan protein yang dibutuhkan akan lebih banyak dibandingkan orang biasa.
Orang-orang yang tidak berprofesi sebagai atlet biasanya hanya membutuhkan sekitar 0,8 sampai 1,2 gram protein per kilogram berat badannya. Berbeda dengan orang biasa, seorang atlet biasanya membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi yakni 1,5 sampai 2,2 gram protein. Namun kadar asupan protein dapat bertambah seiring dengan beratnya latihan dan olahraga yang dilakukan.
"Kalau olahraganya endurance 1,5 gram per kilogram, tapi kalau olahraga angkat berat, body builder (binaraga) dan yang memerlukan otot lebih, dia membutuhkan more than 1,5 per gram per kilogram berat badan," tambah Mury Kuswari menjelaskan tentang kadar protein yang dibutuhkan atlet.
Untuk menyeimbangkan asupan protein di dalam tubuh, biasanya di dalam seporsi makanan atlet juga dilengkapi dengan sajian bernutrisi lainnya seperti karbohidrat untuk menambah tenaga, vitamin, mineral, serta lemak tak jenuh yang berfungsi untuk meningkatkan proses metabolisme di dalam tubuh agar performa atlet tetap prima. Selain itu, glukosa yang terkandung di dalam jus, buah, atau roti juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan gula darah dan menjaga energi selama mengikuti pertandingan.
"Tetap yang namanya konsumsi karbohidrat 50-60 persen, itu penting karena atlet memerlukan energi. Terus protein 30 persen dari komposisi piring. Lemak sendiri sebenarnya membantu penyerapan beberapa vitamin dan mineral agar mudah diserap. Selain itu, menjaga organ-organ di dalam tubuh kita," tutup Mury Kuswari.