Kejar Target Talenta Digital, Kominfo Bangun DTC di Seluruh Indonesia
Uzone.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana membangun Pusat Pengembangan Talenta Digital atau Digital Talent Center (DTC) di 34 provinsi untuk mengatasi kesenjangan talenta digital di berbagai wilayah di Tanah Air.
Rencana ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo Hary Budiarto pada Jumat lalu saat acara ‘Ngopi Bareng Kominfo’Kepala BPSDM tersebut menekankan pembangunan DTC akan berlangsung bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Oleh karena itu, pembangunan akan dibagi dalam tiga prioritas.
"Ada daerah yang prioritas 1, ada yang prioritas 2 dan ada yang prioritas 3. Kenapa ada prioritas ketiga? karena sudah hampir bagus, gap-nya tidak terlalu tinggi terus kemudian lajunya cukup bagus untuk memenuhi gap-gap tadi," ungkapnya.
Saat ini ada satu DTC yang sudah beroperasi di Cikarang, Jawa Barat dan dibangun dengan dana hibah Pemerintah Korea Selatan.
DTC Cikarang ini memenuhi persyaratan minimal, seperti memiliki dormitory atau tempat menginap, coworking space, laboratorium, ruang kelas, auditorium, dan ruang training center serta sport area.
"Jadi yang sudah siap menjadi DTC itu satu di Cikarang. Dormitory ada 150 kamar, dengan 2 tempat tidur. Kalau mau adakan pelatihan dengan 300 peserta mereka bisa menginap di situ. Mereka bisa sampai 300 satu kali mengadakan pelatihan," tuturnya.
Selain itu, Kominfo juga akan melakukan perubahan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang pengembangan sumber daya manusia menjadi DTC.
"Jadi kita punya UPT di beberapa provinsi seperti di Cikarang, Bandung, Jogja, Surabaya, Banjarmasin, Medan, Makassar, Manado, kita ada. Sudah ada UPT yang nanti rencananya kita ubah fungsinya menjadi DTC," tambahnya.
Di waktu dekat ini, Kominfo akan segera membangun DTC di Kota Medan, Sumatera Utara menggunakan biaya sendiri.
“Jadi beda dengan Cikarang dari hibah Pemerintah Korea Selatan. Sedangkan kalau di Medan kita bangun sendiri. Makanya desainnya tidak mengikuti yang ada di Korea tetapi desainnya futuristik," jelasnya.
Nantinya, DTC ini akan melatih para talenta digital yang dibutuhkan oleh perusahaan, termasuk memfasilitasi penyediaan tes dan menghubungkan kontrak dengan perusahaan.
“JIka perusahaan A membutuhkan talenta di bidang cyber security, maka DTC akan memberikan pelatihan kepada 30 talenta digital sesuai dengan kebutuhan. Kemudian mereka diberi test, proyek suatu persoalan, kemudian mereka selesaikan, kemudian baru industrinya kontrak. Ini salah satu contoh," tambah Hary.
Kementerian Kominfo berkolaborasi dengan berbagai lembaga pendidikan untuk mengembangkan rencana ini, salah satunya adalah Balai Latihan Kerja dan Balai Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, PIDI 4.0 Kementerian Perindustrian serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Untuk mengembangkan digital talent tidak bisa kita sendiri. Kita harus berkolaborasi. Kita harus membuat yang namanya super tim digital. Kolaborasi kami seperti itu," tegasnya.
Pembangunan proyek DTC di 34 provinsi ini menjadi salah satu cara Kominfo untuk memenuhi target Indonesia yang membutuhkan talenta digital sebanyak 12 juta di 2030.
Namun, menurut kajian Indonesia hanya akan memiliki digital talent sebanyak 9.034.849 orang di tahun tersebut. Termasuk dari lulusan pendidikan formal sektor digital dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Sedangkan jumlah kebutuhan talenta digital hingga 2030 mencapai 12.092.110 orang. Berarti kita butuh sekitar 2,7 juta talenta digital," tandasnya.