Ini Destinasi Wisata Indonesia Paling Diminati Peserta IMF
Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) akan menggelar pertemuan tahunan pada Oktober mendatang di Bali, Indonesia. Kementerian Pariwisata mengungkapkan bahwa ada tiga destinasi unggulan yang memperoleh antusiasme tinggi dari delegasi asing yang akan menghadiri acara tersebut.
"Kami memiliki laman daring untuk analisa data atau analytical web, dan dari situ kami dapat melihat bahwa sebagian besar ketertarikan para delegasi jatuh pada Bali, Pulau Komodo, serta Lombok. Itu adalah tiga destinasi teratas dari tujuh yang kami promosikan," kata Deputi Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya di Jakarta, Jumat (6/7).
Kementerian Pariwisata, jelasnya, telah mempersiapkan 60 paket wisata dengan 7 destinasi utama, diluar Bali, dalam rangka memanfaatkan momen pertemuan IMF dan World Bank di Bali untuk mempopulerkan tujuan-tujuan wisata di Indonesia kepada dunia.
"Selain tiga destinasi tersebut, kami juga mempromosikan Banyuwangi, Tana Toraja, Yogyakarta, danau Toba, serta Nihi Sumba untuk delegasi IMF," kata Nia.
Lebih lanjut, Ia meyakini bahwa penyelenggaraan Annual Meeting IMF dan World Bank di Bali akan memperkuat provinsi tersebut sebagai destinasi pariwisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau 'Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE)', serta Indonesia sendiri sebagai destinasi wisata unggulan dunia karena pertemuan ini merupakan acara tingkat tinggi.
Kedua, dalam jangka pendek, tentunya kunjungan para delegasi akan mendongkrak angka kedatangan pengunjung asing ke Indonesia. "Lalu, harapan saya adalah agar mereka dapat kembali lagi ke Indonesia dan mempromosikan Indonesia di negara mereka masing-masing setelah melihat langsung indahnya wisata di Indonesia," pungkas Nia.
Dewan Gubernur IMF dan Bank Dunia setiap tahun menyelenggarakan pertemuan rutin yang mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta topik pembangunan dan isu-isu global. Acara yang akan diselenggarakan Oktober nanti akan diikuti sekitar 15.000 peserta yang terdiri dari para Gubernur Bank Sentral, Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan kalangan media.
Penyelenggaraan diharapkan mampu meningkatkan pemasokan di sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan investasi dan perdagangan.