Indonesia Metaverse Show 2023, Apa Saja yang Menarik?
Uzone.id – Indonesia Metaverse Show 2023 sukses digelar pada Rabu, (18/01) di Smart Auditorium, Telkom Landmark Tower Jakarta. Acara ini merupakan rangkaian acara untuk memperingati ulang tahun Kementerian BUMN yang ke-25 tahun.
Dalam keterangannya, Indonesia Metaverse 2023 ini bertujuan menjadi wadah bagi Fordigi (Forum Digital BUMN) sebagai minta Kementerian BUMN untuk menyampaikan informasi terkini yang berkaitan dengan AI, Blockchain, dan Metaverse guna mendukung inovasi BUMN.Fordigi sendiri memiliki peran untuk mengembangkan ekosistem serta talenta digital di Indonesia.
“Indonesia Metaverse Show 2023 juga diharapkan mampu untuk mengembangkan strategi adopsi teknologi yang efektif di lingkungan BUMN serta mewujudkan Satu Data BUMN untuk mendukung pengelolaan BUMN yang efektif,” tulis Kementerian BUMN.
Dalam acara ini, hadir pula Menteri BUMN, Erick Thohir yang memberikan welcoming speech-nya, serta ketua umum Fordigi, Fajrin Rasyid.
Baca juga: Modus Penipuan Berkedok IndiHome, Telkom Imbau Tetap Waspada
Ada kurang lebih 400 perusahaan yang mengikuti acara ini, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus pun turun hadir dalam Indonesia Metaverse Show 2023.
Fajrin mengatakan, “Diharapkan pada kesempatan kali ini kita dapat mempelajari teknologi ini dan mengeksplorasi potensi kerjasama bisnis dan yang lainya terkait dengan teknologi.”
Lebih lanjut, Fajrin mengungkapkan bahwa acara ini juga bertujuan untuk mengajak semua element baik itu perusahaan maupun mahasiswa untuk mengeksplor teknologi-teknologi terbaru.
Fordigi memperkenalkan 5 bidang baru dalam acara Indonesia Metaverse Show 2023, bidang-bidang ini adalah Digital Capability Building, Governance, Risk, and Compliance (GRC), Technology Leadership, Ecosystem Development, serta Collaborative Innovation.
Baca juga: Telkom University Juara Innovillage, Bikin Inovasi Digital buat Petani
Ada juga program lainnya seperti Fordigi Goes to Campus untuk memperkenalkan dan mendukung generasi muda dalam mempelajari perkembangan teknologi digital.
Fajrin pun menjelaskan fungsi dari kelima bidang ini, Digital Capability Building merupakan bidang untuk meningkatkan kapabilitas talenta digital, GRC untuk meningkatkan awareness cyber security.
Lalu ada Technology Leadership untuk mendorong awareness teknologi-teknologi baru. Ecosystem Development merupakan bidang kerjasama dengan ekosistem diluar BUMN seperti mahasiswa. Dan terakhir, Collaborative Innovation untuk merancang inovasi yang kolaboratif.
Gimana menurut kalian?