Huawei Rilis TruSense System, Bikin Smartwatch Peduli Mental Health
Dongguan, China, Uzone.id — Huawei memperkenalkan teknologi software TruSense System terbaru mereka secara global pada hari ini, Rabu (28/8) di Dongguan, China. Ada banyak teknologi menarik yang ditawarkan, salah satunya menjaga emotional wellbeing, alias kesehatan mental penggunanya.
President of Smart Wearable and Health Product Line Huawei Consumer Business Group, Rico Zhang mengatakan ada empat aspek kesehatan penting yang layak dikelola dengan baik.“Ada 4 aspek dalam kesehatan, khususnya yang dapat dimaksimalkan di dalam perangkat wearables dan dapat menunjang gaya hidup pengguna, yakni fitness, emotion, sleep, dan diet,” ungkap Zhang di atas panggung acara di Dongguan, China, Rabu (28/8).
Ia melanjutkan, “dari data yang ada, aspek emosional memang layak disorot. Kehadiran media sosial telah menjadi metode besar untuk komunikasi emosional, setidaknya sepanjang tahun 2024 ini tren ‘emotional disorder’ dari sejumlah platform sangat fluktuatif.”
Sama seperti halnya kondisi jantung, teknologi TruSense System Huawei ini mengukur kesehatan mental pengguna melalui detak jantung. Masih berdasarkan penjelasan Zhang, TruSense akan mengumpulkan 90 detik RR-Interval (RRI) jantung setiap 10 menit.
Jadi, prosesnya memonitor detak jantung pengguna berdasarkan 90 detik dari RRI, kemudian menganalisis 30 karakteristik untuk evaluasi emosional, seperti Heart Rate Variability (HRV) Time-Domain Characteristics, HRV Frequency-Domain Characteristics, Sympathetic Sequence, dan Parasympathetic Sequence.
Proses evaluasi emosional ini memanfaatkan Autonomic Nerve Sequence Decomposition Algorithm, atau algoritma dekomposisi urutan saraf otonom.
Setelah evaluasi emosional, tahap selanjutnya adalah evaluasi kesehatan emosional dan stres. Lalu, TruSense akan mengkalkulasikan risiko kelainan emosional (emotional disorder) berdasarkan data emosional dari 14 hari terakhir. Contoh dari risiko kelainan emosional adalah depresi (depression) dan kecemasan (anxiety).
Berdasarkan riset yang dipaparkan Dokter Xin Xu dari Hundred Talent Young Professor ZHEJIANG University School of Medicine, kelainan mental menempati posisi ke-8 beban penyakit, di mana depresi dan kecemasan masuk di 2 besar sorotan utama.
“Kelainan mental menjadi kekhawatiran utama dalam populasi Asia. Sebelum pandemi, tepatnya di 2019, 37,18 persen orang Asia mengidap depresi, sedangkan 21,52 persennya mengalami kelainan kecemasan,” tutur Xin Xu pada kesempatan yang sama.
Ia menyambung, “masalah kesehatan mental semakin memburuk sejak pandemi. Depresi dan kecemasan menjadi 25 persen lebih umum, di mana orang-orang di Asia yang mengidapnya naik sebanyak 50 sampai 70 juta individu.”
Sekadar diketahui, demi memastikan akurasi dan keandalan dalam memantau kesehatan, Huawei TruSense dikembangkan melalui riset mendalam pada bidang optik, listrik, dan material yang mempertimbangkan pengaruh terhadap warna kulit, ukuran pergelangan tangan, dan kondisi lingkungan terhadap efektivitas kerja sensor.
Berkat inovasi ini, TruSense Huawei diklaim memenuhi standar tinggi dalam pengukuran detak jantung, kadar oksigen dalam darah (SpO2), dan tekanan darah.
Teknologi TruSense terbaru ini bakal hadir di sejumlah produk wearables anyar Huawei yang akan dirilis pada September mendatang.