Habiskan Rp35 Triliun dalam 6 Bulan, Layanan Streaming Pesaing Netflix Ini Tutup
Foto: Unsplash/Glenn Carstens
Uzone.id - Setelah lebih dari enam bulan beroperasi, rupanya layanan streaming ini tak mampu bersaing dengan Netflix dan kawan-kawan. Aplikasi Quibi resmi tutup setelah habiskan USD2,14 miliar atau Rp35 triliun.Dilansir melalui NZ Herald, Kamis, 22 Oktober 2020, Quibi terpaksa menghentikan layanannya setelah sekian lama tak bisa mencari celah untuk menyiasati bisnis di era pandemi. Hal ini diungkap oleh co-founder Quibi, Jeffrey Katzenberg yang mengatakannya secara langsung di depan para investor.
Dalam laporan yang ditulis Wall Street Journal, Katzenberg dan co-founder lainnya, Meg Whitman setuju untuk mengembalikan dana yang telah diberikan oleh para investor tersebut, walau jumlahnya tidak disebutkan. Yang jelas, mereka akan mengembalikan dana investor semampunya.
Penutupan layanan Quibi yang cukup cepat dan tak terduga ini disebut NZ Herald sebagai aksi korporasi yang sangat memalukan dalam sejarah abad ini. Pasalnya di tengah pandemi, layanan streaming justru naik daun. Namun rupanya pengalaman Katzenberg sebagai co-founder Dreamworks Studio dan Meg Whitman sebagai mantan petinggi Hewlett Packard yang juga mantan kandidat presiden, tidak menjamin perusahaan akan stabil.
Quibi sendiri lahir sejak April lalu dengan konsep yang sebenarnya cukup unik. Konten-konten yang dibuatnya berdurasi pendek dan khusus untuk ditampilkan di layar kecil seperti smartphone. Ide awalnya, pemirsa bisa menonton episode-episode tayangan yang berdurasi lima hingga 10 menit, sambil menunggu antrean, atau sekedar mengisi waktu luang saat di perjalanan.
Quibi juga menghabiskan uang yang banyak untuk membayar para artis Hollywood di atas harga pasar untuk menghadirkan konten buatan sendiri. Beberapa di antaranya adalah Reese Witherspoon, Chrissy Tiegan, Kevin Hart, Anna Kendrick, Liam Hemsworth, LeBron James, dan Bill Murray. Namun sayang, Quibi tidak pernah menarik perhatian penonton.
Aplikasi yang ditujukan untuk pengguna menghabiskan waktu di jalan justru tak pernah mendapatkan pengunjung karena pandemi memaksa warga untuk tetap di rumah. Sedangkan saat di rumah, mereka lebih memilih menonton konten yang berdurasi panjang di layar besar televisi.
Bahkan periode trial yang ditawarkan Quibi juga tidak menarik perhatian. Menurut laman Deadline, Quibi hanya bisa mengakuisisi 8 persen dari pengunjung yang mendaftarkan diri di program trial itu menjadi pelanggan berbayar.