Gak Perlu DSLR, Ini Dia Trik Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone
Sebagian dari kita mungkin masih ingat, saat-saat dimana menghasilkan foto yang bagus menjadi sama beratnya dengan menghadapi Thanos. Mulai dari harus membeli kamera canggih, belajar software untuk editing, bolak-balik baca buku manual dan sebagainya.
Semua penderitaan itu berakhir ketika smartphone, khususnya yang memiliki kamera andal seperti Galaxy S10+ hadir. Kini jangankan menghasilkan foto berkualitas tinggi, membuat video sinematik yang membuat kita seolah-olah menjadi Joe Russo pun bukan lagi perkara sulit.Singkat kata, anti ribet. Apalagi Samsung juga membuat antarmuka Galaxy S10+ sedemikian rupa hingga tak hanya memberikan kemudahan bagi para professional, tetapi juga fotografer amatir seperti kita – bukan? Oke saya saja.
At least, tak butuh waktu lama bagi kita untuk bisa menaklukkannya. Mungkin seminggu, atau tiga hari, yang pasti tidak akan butuh waktu berbulan-bulan.
Kini, yang kita perlukan hanyalah kiat-kiat untuk meningkatkan kemampuan baik untuk mengambil foto-foto hebat maupun video sinematik atau yang sesuai dengan kaidah film untuk bioskop.
Catat, bukan saja mengambil smartphone dari saku, membidik lalu merekam, kita perlu memperhatikan tone color di sini, cerita dibalik foto, aspek rasio dan sebagainya. Intinya, butuh langkah-langkah jitu untuk menghasilkan yang terbaik bahkan dari kamera Galaxy S10+ Anda. Nah, berikut beberapa diantaranya:
Aplikasi kamera video pro
Ada alasan kenapa sebuah video dikategorikan sinematik. Salah satunya adalah bahwa ia dibuat sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah film. Untuk menghasilkannya, juga tidak bisa asal-asalan. Setidaknya, Anda harus memiliki perangkat yang mendukung untuk itu. Jika tidak, ya sebuah aplikasi kamera video yang memberi Anda kendali manual atas kamera. Ada banyak di luar sana (aplikasi kamera video), salah satunya adalah Filmic Pro.
Tetapi tentu saja, pergerakan Anda dibatasi disini. Kecuali Anda bersedia merogoh kocek untuk mendapatkan versi pro dari aplikasi. Anda bahkan bisa merekam video 4K dengannya.
Opsi lainnya, ya memiliki smartphone canggih yang memungkinkan Anda menghasilkan video sinematik bahkan tanpa perlu repot-repot menginstal aplikasi tambahan. Dalam hal ini, kami mengambil contoh Samsung Galaxy S10+.
Bukan cuma punya tiga kamera di belakang – terdiri dari lensa telephoto 12MP AF f/1,4, OIS (45 derajat); Wide-angle 12MP 2PD AF f/1,5 & f/2,4, OIS (77 derajat); dan Ultra-Wide 16MP FF, f/2.2 (123 derajat), suksesor ini juga dibekali dua kamera di bagian depan. Adapun masing-masing kamera membawa resolusi 10MP dan 8MP, dengan aperture f/1.8 dan f/2.2. Di atas kertas, lebih dari cukup untuk menghasilkan sebuah gambar atau video berkualitas bukan?
Jangan melampaui batas rentang dinamis
Punya smartphone canggih, jangan cuma paham kelebihannya saja, tapi ketahui juga kelemahannya. Dalam hal ini terkait kemampuannya mengambil video. Yang utama, dan yang akan mempengaruhi bagaimana Anda akan mengambil gambar adalah dynamic range atau rentang dinamis.
Saat ini, banyak smartphone di luar sana yang telah mengunggulkan bagian ini di badannya. Alhasil, menggunakan smartphone untuk menghasilkan video yang tak hanya berkualitas tetapi juga jernih pun bukan lagi sekedar angan-angan. Keberadaan fitur HDR atau high dynamic range pada beberapa smartphone menjadi kunci. Beberapa bahkan ada yang telah mengemas HDR10+. Fitur ini berfungsi untuk meningkatkan kontras, sehingga secara otomatis membuat gambar menjadi lebih detail, bahkan ketika berada di latar gambar yang gelap dan bayangan.
Teknologi ini juga mampu meningkatkan kualitas warna agar mendekati warna alaminya, terutama ketika sedang menonton film.
Pilih waktu yang tepat untuk mengambil video
Memilih waktu yang tepat untuk pengambilan gambar sangatlah dianjurkan, apalagi jika kita syuting di luar ruangan. Bagaimanapun, cahaya yang bagus akan menghasilkan mood yang bagus juga dalam gambar karena ini akan mempengaruhi kualitas warna dan dimensi foto.
Memang, memberi warna pada video setelahnya bukanlah hal yang mustahil, namun memperbaiki masalah exposure pada tahap post produksi hampir tidak memungkinkan. So, menghindari paparan cahaya yang berlebihan adalah cara terbaik. Agar tidak over exposure.
Kamera di badan Galaxy S10+ lebih dari mampu untuk menghasilkan video yang lebih sempurna, lantaran mampu melakukan transisi dari gelap ke terang dengan cepat. Ini karena ia memiliki rentamg dinamis yang sangat mengesankan.
Satu hal yang perlu ditekankan, jangan mengambil gambar di bawah sinar matahari langsung.
Tentukan exposure
Memilih exposure dengan kamera ponsel sering kali merepotkan. Di satu kesempatan Anda dapat menangkap semua cahaya dan kontras secara bersamaan, di kesempatan lain Anda harus memilih antara mempertahankan detail dalam highlight atau dalam bayangan, atau menemukan jalan tengah dan berkompromi. Jika ya, segala konsekwensi harus siap dihadapi, termasuk kehilangan detail tertentu.
Exposure pada kamera ponsel dengan aperture tetap akan dikontrol dengan pengaturan ISO, dan kecepatan rana. Untuk yang pertama, biasanya bisa antara 50 dan 800 sedangkan kecepatan rana bisa diatur pada 1/48 detik untuk menghasilkan video sinematik, yang bisanya diambil pada 24fps.
Posisi pengambilan gambar harus tepat
Jika tujuan kita dari awal adalah menghasilkan video sinematik, maka hal lainnya yang harus diketahui sebelum beraksi adalah posisi pengambilan gambar yang tepat. Posisi horisontal, dalam hal ini, jelas menjadi pilihan terbaik. Kecuali Anda pernah menonton film yang diambil secara vertikal dan itu menarik untuk dilihat. Posisi pengambilan gambar ini ditujukan agar hasil rekaman mejadi lebih luas.
Nah, kabar baik karena smartphone masa kini mulai membekali diri dengan beberapa kamera di bagian belakang. Di Samsung Galaxy S10+, lensa ultra lebar bekerja dengan baik dalam menangkap gambar dengan jangkauan yang lebih luas. Tidak tanggung-tanggung, hingga 123 derajat.
Lebih dari mumpuni untuk membingkai gambar landscape dengan detail yang cukup bagus, Bukan? Pas, untuk Anda yang ingin menjadi Joe Russo berikutnya.
Stabilizer untuk menghindari guncangan
Memastikan tangan untuk tetap stabil dalam berbagai kondisi bukanlah perkara mudah. Bahkan orang paling teguh pendirian pun akan kesulitan untuk melakukannya. Karenanya, stabilizer sangat dibutuhkan saat kita menggunakan smartphone untuk merekam video. Pasalnya, guncangan sekecil apapun bisa berpengaruh pada kualitas gambar.
Samsung menyertakan sejumlah fitur baru di perangkat anyarnya, Galaxy S10+. Salah satunya adalah apa yang disebut “Super Steady”. Seperti namanya, fitur ini sangat berperan dalam menjaga kestabilan saat merekam video.
Anda bisa menggunakan kamera ulta wide di perangkat ini saat Super Steady diaktifkan. Ini akan bekerja mirip dengan EIS (Electrical Image Stabilization) di perangkat lain.
Cobalah lebih kreatif
Komposisi adalah salah satu hal terpenting yang bisa membuat sebuah gambar disebut bagus atau tidak. Ide-ide unik dan kreatif biasanya sangat berperan dalam menciptakan ini. Cobalah berpikir out of the box, bahkan pada apa yang ingin kita tangkap. Ini akan membuat “penggemar” terkesima.
Di Galaxy S10+, Samsung memiliki apa yang disebut Smart Composition. Penggeraknya adalah teknologi AI terbaru, dimana ini memungkinkan kita menerima arahan yang sesuai ketika ingin mengambil gambar. Bukan sembarang foto atau video pastinya, tapi foto dan video yang berkualitas layaknya seorang professional. Fitur smart composition ini bisa Anda maksimalkan jika ingin membuat video dengan tambahan footage berupa foto.
Fokus
Keuntungan dari memiliki smartphone dengan beberapa kamera belakang adalah terbukanya peluang untuk menghasilkan gambar dengan latar memudar. Ini menghasilkan kedalaman bidang dari apa yang kita abadikan, membiarkan kamera membedakan antara latar depan dan latar belakang untuk mengaburkan yang terakhir. Jadinya fokus. Fokus ini sangat penting dalam upaya menghasilkan video sinematik.
Teknologi kamera pada Galaxy S10+ telah diperbarui demi memungkinkan pengguna mendapatkan berbagai gambar dengan latar belakang memudar yang artistik dan dramatis. Disini, setidaknya ada 4 fitur live focus bokeh yang menyertai, termasuk blur, monotone light, zoom bokeh, spin bokeh. Fitur Live Focus ini bisa Anda maksimalkan jika ingin membuat video dengan tambahan footage berupa foto.
Resolusi 1080p
Sekali lagi, menghasilkan video canggih apalagi sinematik bukan sekedar membidik lalu merekamnya, kita juga butuh dukungan minimal HD di smartphone. Ini penting, demi menghasikan video yang jernih dan bagus secara kualitas.
Jika ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi, cobalah untuk mengambil gambar pada 2160p sebelum akhirnya diedit menjadi 1080p. Terkait fps, yang bekerja dengan prinsip semakin tinggi angka fps, maka semakin mulus gambar bergeraknya, perlu diketahui bahwa film biasanya direkam pada 24fps.
Tambahkan musik
Selalu ada alasan dibalik dibuatnya sebuah ost dalam sebuah film. Salah satunya adalah menambah kesan dramatis. Nah, lakukan hal serupa demi membuat video Anda semakin bisa bercerita. Tidak perlu bersusah payah untuk menciptakan yang baru, cari saja beberapa musik jika Anda memiliki cukup banyak waktu. Tapi pastikan itu dapat digunakan tanpa hak cipta.
Lempar video Anda pada pemirsa
Jika sineas film mempublikasikan videonya di bioskop, Anda tidak perlu sejauh itu. Mungkin nanti. Tapi sekarang, Anda bisa mulai dengan mengajak teman atau lingkaran jejaring sosial untuk melihat hasil karya Anda. Yup, Anda bisa melakukan ini dengan mengunggahnya di media social, entah Facebook, Twitter, maupun Insagram.
Telset Video Contest
Mau Bikin Video Sinematik Pakai Samsung Galaxy S10+? Ikuti Telset Video Contest dalam beberapa hari ke depan dan Menangkan Samsung Galaxy S10+. Pantengin terus Telset.id atau daftarkan email Anda untuk jadi yang pertama mengikuti Telset Video Contest!
Artikel Gak Perlu DSLR, Ini Dia Trik Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone dan berita teknologi terkini lainnya bisa Anda dapatkan di Telset.