Hanya, kebersamaan itu cuma berlangsung satu tahun karena Ibrahimovic langsung dilego pada 2010. Pada periode akhir kariernya di Camp Nou, striker asal Swedia itu juga menghangatkan bangku cadangan.
Diakui Ibrahimovic, perpisahaannya dengan Barcelona turut dipicu relasi buruk dengan Guardiola.
"Masalahnya bukan saya, melainkan dia. Dia tidak pernah datang untuk berdamai. Saya sendiri tidak mengetahui apa masalahnya," tutur Ibrahimovic.
Baca: Empat Pemain Gratisan yang Bisa Jadi Marquee Player di Indonesia
Pengalaman buruk di Barcelona tidak menjatuhkan mental Ibrahimovic. Striker asal Swedia itu malah termotivasi untuk tampil lebih baik dengan klub-klub selanjutnya.
"Saya mendapatkan adrenalin dan motivasi tambahan. Saya menggunakannya sebagai sesuatu positif, bukan negatif," ujar dia.
Terbukti, Ibrahimovic bersinar bersama AC Milan dan Paris Saint-Germain. Kedua klub meraih gelar liga berkat ketajaman sang striker.
Kini, Manchester United menanti tuah serupa. Tim berjulukan Setan Merah baru memenangi Piala Liga Inggris bersama Ibrahimovic sejauh ini.
Baca: Evan Dimas Dapat "Bisikan" Setelah Indonesia Kalah dari Myanmar