Dua Bursa Kripto Turki Runtuh Bersamaan, 66 Orang Ditangkap
Ilustrasi (Foto: Dmitry Demidko / Unsplash)
Uzone.id - Otoritas Turki telah menangkap empat orang yang terkait dengan platform mata uang kripto Vebitcoin atas dugaan penipuan.Beberapa jam sebelumnya, Vebitcoin tiba-tiba menghentikan operasinya, dengan alasan kesulitan keuangan.
Pejabat juga meluncurkan penyelidikan dan memblokir akun platform.
Awal pekan inni, bursa kripto Turki lainnya, Thodex, telah menutup investasi dari sekitar 390.000 pengguna.
Warga Turki semakin banyak yang memilih untuk menggunakan cryptocurrency dalam upaya melindungi tabungan mereka dari penurunan tajam nilai mata uang lokal, lira. Namun, sayangnya pasar cryptocurrency Turki tidak diatur pemerintah.
BACA JUGA: Jebolan Silicon Valley dan Pakar Singapura Kritik Pembangungan Bukit Algoritma
Pada pekan lalu, Turki mengatakan akan melarang penggunaan cryptocurrency untuk membayar barang dan jasa mulai 30 April 2021.
Mehmet Nadir Yagci, seorang jaksa penuntut di kota Mugla, mengatakan empat yang ditangkap adalah administrator dan personel platform.
Pada hari Jumat (23/4/2021), Vebitcoin mengumumkan di situsnya bahwa mereka telah menghentikan semua aktivitas "untuk memenuhi semua peraturan dan klaim".
Tidak jelas berapa banyak orang yang terkena dampaknya.
Sementara itu, Turki telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk pendiri Thodex, Faruk Fatih Ozer, yang dilaporkan melarikan diri ke Albania dengan dugaan membawa USD2 miliar atau sekitar Rp28,9 triliun milik investor.
Polisi juga menangkap 62 orang atas dugaan koneksi ke Thodex. Ozer menyebut tuduhan kepada dirinya "tidak mendasar" dan mengatakan dia berada di Albania untuk rapat kerja.
Pada Rabu, Thodex memposting pesan yang mengatakan perlu lima hari untuk menangani investasi luar yang tidak ditentukan sebelum menghentikan perdagangan. Investigasi terhadap pun Thodex telah dilakukan.
VIDEO Unboxing POCO X3 Pro Seharga Rp3,9Juta