Bukan Hanya Penutup Tubuh, Ini Nilai Kehidupan di Balik Pakaian Adat Bali Wanita!
Indonesia memiliki keragaman budaya yang tersebar di ribuan pulaunya, termasuk Bali. Dikenal sebagai tujuan wisata domestik dan internasional, Bali punya ciri khas tersendiri dalam hal budaya masyarakatnya. Nilai-nilai Hindu sangat erat kaitannya dengan masyarakat Pulau Dewata ini.
Selalu ada upacara adat dan ibadah yang semuanya bermakna dan bisa dibilang unik, termasuk juga busana yang digunakan dalam upacara-upacara tersebut. Keanggunan perempuan Bali tampak dalam balutan pakaian adat Bali yang penuh makna. Ketika menghadiri upacara adat, ini yang digunakan oleh perempuan di Bali.1. Atasan kebaya dengan motif sederhana dan warna cerah
Dengan model sederhana dan warna cerah, kebaya Bali menggambarkan keanggunan sekaligus keceriaan perempuan di Bali. Modelnya sopan dan yang terpenting harus bersih terutama ketika dipakai untuk upacara adat.
2. Kamen atau kain berukuran 1 x 2 meter yang dipakai dengan cara diilit
Pada perempuan Bali, panjang kamen berkisar sejengkal di bawah lutut agar tetap nyaman untuk berjalan tanpa mengurangi keanggunannya.
3. Selendang atau senteng yang disampirkan di bahu
Makna dari selendang ini adalah harapan agar perempuan Bali selalu dapat mengingat ajaran dharma dan dapat mendidik putra putrinya kelak menjadi anak-anak yang patuh pada orangtua.
4. Bulang pasang atau selendang panjang yang dililit di perut
Selendang ini aslinya berwarna kuning namun mengalami modifikasi seiring perkembangan zaman. Fungsinya adalah untuk mengencangkan kamen atau kain bawahan. Karena dililit di bagian pinggang atau perut, makna dari bulang pasang ini adalah harapan agar perempuan Bali dapat menjaga rahimnya dan menjauhi hal-hal yang dapat membawanya ke keburukan.
5. Sanggul yang berbeda-beda tergantung status perkawinan seorang perempuan
Ada pusung gonjer untuk perempuan lajang atau belum menikah, pusung tagel untuk perempuan yang sudah menikah dan pusung kekupu untuk janda.
Selain itu biasanya mereka juga akan menambahkan bunga cempaka atau bunga kamboja dan menyelipkannya di atas telinga. Dengan bunga tersebut, perempuan Bali terlihat semakin manis dan anggun. Jadi nggak bisa sembarangan ya memakai baju adat Bali karena semua sudah ada artinya sendiri-sendiri. Budaya Indonesia yang satu ini juga wajib kita lestarikan. Setuju nggak?