Berantas Hoaks, WhatsApp Membatasi Forward Pesan Sekali Saja
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Uzone.id - Pandemi coronavirus disease (Covid-19) yang melanda dunia menyebabkan banyak orang tidak dapat bertatap muka langsung. Agar tetap bisa berkomunikasi, banyak orang mengandalkan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp.Tahun lalu, WhatsApp memperkenalkan tanda khusus untuk pesan-pesan yang telah diteruskan (forwarded) berkali-kali kepada pengguna. Pesan ini ditandai dengan ikon ‘panah ganda’ (double arrows) untuk menunjukkan bahwa pesan tersebut tidak berasal dari kontak terdekat pengguna.
Pesan-pesan ini bersifat kurang personal dibandingkan dengan pesan lainnya yang dikirim melalui WhatsApp. Maka dari itu, hari ini, WhatsApp memperkenalkan fitur yang membatasi pesan-pesan ini, sehingga hanya dapat diteruskan ke satu chat dalam satu waktu.
Baca juga: Ribuan Panggilan Video Zoom Bocor di Internet
“Sebagai layanan perpesanan pribadi, selama bertahun-tahun kami telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna. Sebagai contoh, kami sebelumnya menetapkan batasan pada pesan yang diteruskan untuk menangani konten viral, yang menyebabkan penurunan pesan yang diteruskan sebanyak 25% secara global pada saat itu,” tulis WhatsApp dalam pernyataan resminya.
Apakah meneruskan pesan selalu bermakna buruk? Tentu tidak. Banyak pengguna meneruskan informasi yang bermanfaat, video lucu, meme, serta kata-kata mutiara atau doa yang bermakna.
Akan tetapi, WhatsApp melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah penerusan pesan yang juga disampaikan oleh para pengguna bahwa limpahan pesan terusan yang mereka dapatkan terlalu banyak dan berpotensi mengandung misinformasi.
Baca juga: Daftar Smartphone yang Bisa Lihat Hewan 3D Pakai Google Search
“Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal,” tulis WhatsApp.
Uzone.id sempat mencoba forward satu pesan berkali-kali dan tetap bisa. Seperti yang sudah sering terjadi, pembaruan ini mungkin berjalan secara bertahap, sehingga belum semua pengguna mendapatkan fitur pembatasan forward pesan.
Selain pembaruan ini, WhatsApp juga bekerja secara langsung dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerintah, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lebih dari 20 kementerian kesehatan di seluruh dunia, untuk membantu menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat.
Bersama-sama, lembaga otoritas terpercaya tersebut telah mengirim ratusan juta pesan secara langsung kepada orang-orang yang ingin memperoleh informasi resmi. Pengguna dapat mempelajari lebih lanjut tentang inisiatif ini, serta mengetahui cara melaporkan mitos, hoaks, maupun berita palsu kepada organisasi pemeriksa fakta, di dalam Pusat Informasi Coronavirus milik WhatsApp.