Bendung China, Australia Ingin Markas Militer di Papua Nugini
Australia berencana membangun pangkalan angkatan laut baru di Papua Nugini guna membendung pengaruh China yang semakin meluas di kawasan Pasifik.
Surat kabar The Australian melaporkan Canberra saat ini tengah merampungkan perjanjian pembangunan fasilitas militer bersama itu dengan Papua Nugini. Basis angkatan laut rencananya akan dibangun di Pulau Manu.
Koran tersebut juga melaporkan sejumlah pejabat pertahanan Australia telah mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus guna meninjau potensi pembangunan.
Tidak membantah atau pun mengonfirmasi rencana tersebut, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, hanya mengatakan "kawasan Pasifik adalah area prioritas yang strategis bagi kepentingan keamanan nasional Australia."
"Saya tidak akan berkomentar terhadap spekulasi terkait isu keamanan nasional, itu akan menjadi hal yang tidak pantas," kata Morrison, Rabu (19/9), seperti dikutip AFP.
Selain basis militer di Papua Nugini, tahun ini Negeri Kanguru juga berencana menegosiasikan perjanjian keamanan dengan Vanuatu serta membangun kabel komunikasi bawah laut bersama Pulau Solomon dan Papua Nugini.
Rencana basis militer besama itu muncul menyusul sebuah laporan yang menyatakan bahwa China tengah mendekati Vanuatu untuk membuka pangkalan militer di sana.
Beijing telah lama menggelontorkan miliaran dolar bantuan dan investasi infrastruktur bagi negara-negara pulau di Samudera Pasifik, kawasan yang dianggap penting secara strategis sebagai gerbang maritim ke Asia.
Canberra, yang memiliki riwayat kerja sama militer di kawasan itu dengan sekutu dekat Washington, telah lama mengawasi perluasan pengaruh China di kawasan.
Australia juga tak jarang mengkritik praktik "diplomasi halus" China di kawasan tersebut.