Home
/
Lifestyle
Benarkah Mitos Seputar Kontrasepsi?
Republika31 May 2016
Bagikan :
Preview
Penggunaan pil kontrasepsi masih menjadi momok bagi sebagian perempuan. Mitos di seputarnya membuat perempuan khawatir akan efek sampingnya, seperti mual, jerawat, kenaikan berat badan, dan risiko kanker.
Berdasarkan data yang dihimpun Bayer, pil kontrasepsi saat ini merupakan pil kontrasepsi oral kombinasi (KOK). KOK mengandung dua jenis hormon, yakni estrogen dan progestogen. Jika diminum secara konsisten dan benar, pil KOK merupakan metode yang paling dapat diandalkan untuk mencegah kehamilan. Ini karena pil KOK memiliki tingkat kegagalan kurang dari satu di antara 100 perempuan.
Dokter spesialis bidang obstetri dan ginekologi Boy Abidin mengakui, masih banyak perempuan yang takut menggunakan kontrasepsi hormonal karena percaya dengan mitos-mitos. Ia mengatakan, sejumlah mitos yang beredar tentang pil kontrasepsi seperti badan akan cepat gemuk tidak benar. Pil kontrasepsi, kata Boy, justru memiliki efek samping tambahan seperti mampu menurunkan resiko kanker.
“Justru, pil kontrasepsi bisa menurunkan risiko kanker endometrial sebesar 50 persen,” kata Boy di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Boy menjelaskan, mitos pil kontrasepsi bisa membuat mual dapat dibantah. Menurutnya, selama 51 tahun penggunaan pil kontrasepsi, terus dilakukan penyempurnaan. Jika dibandingkan dengan pil kontrasepsi tahap awal, kata Boy, saat ini kandungan dosis hormon dalam pil sudah jauh berkurang. “Biasanya cerita mitos menyebar karena orang tua dulu merasa mual. Meski ada pengurangan dosis, pil kontrasepsi tetap efektif,” kata Boy.
Pil kontrasepsi juga tidak memiliki pengaruh terhadap kenaikan berat badan. Boy mengaku, peningkatan berat badan berkaitan dengan diet dan aktivitas fisik masing-masing perempuan. Selain itu, faktor usia juga memengaruhi peningkatan berat badan. Semakin bertambah usia maka sebagian besar perempuan akan mengalami peningkatan berat badan.
BERITA TERKAIT
Sponsored
Review
Related Article