5 Orang yang Nggak Sepatutnya Ditanya #YangGajiKamuSiapa
Uzone.id -- “Kapan nikah?” “Kapan gendutan?” “Kapan resign?” ternyata nggak ada apa-apanya dibanding pertanyaan “yang gaji kamu siapa?” yang bikin satu Indonesia heboh bukan main.
Tahun 2019 baru berjalan selama 32 hari dan gue bersyukur sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan menyebalkan yang selama ini sering dijadikan meme oleh para netizen nan budiman.Ditanya kapan nikah, gue sudah tahu jawabannya karena (ehm) kebetulan prosesi lamaran sudah dilangsungkan. Nggak usah tanya kapan deh, nanti tulisan ini malah berisi curahan hati hidup gue. Lanjut… ditanya kapan gendutan, tinggal jawab aja coming soon, siapa tahu si penanya nungguin trailer-nya. Ditanya kapan resign, tinggal jawab masih bahagia di tempat kerja yang sekarang (yee, penjilat).
Baca juga: Bos Snapchat Resign, Sisa Gaji Ratusan Miliar Nggak Diambil?
Lalu, sejak matahari terbit di ufuk timur, linimasa dunia maya mendadak jadi serempak melontarkan pertanyaan baru yang berbunyi “yang gaji kamu siapa?”. Di media sosial Twitter, tagar #YangGajiKamuSiapa memuncaki Trending Topic wilayah Indonesia dan masuk ke jajaran skala global.
Sebagai karyawan, kita bisa dengan mudahnya jawab, “ya pak bos lah.” Ada juga yang lebih teknis, bisa dengan entengnya jawab, “tim HRD yang selalu nransfer gaji mah.”
Namun, jangan lupakan beberapa pihak yang sebenarnya nggak patut lho, ditanyakan pertanyaan macam begini. Bukan apa-apa, kalau orang yang ditanyakan ternyata baperan, gimana? Atau sesederhana bukan orang yang tepat ditanyakan pertanyaan model begini. Brabe kalau kamu yang dipermalukan.
Siapakah kira-kira yang nggak sepantasnya ditanya #YangGajiKamuSiapa?
1. Tony Stark
Semua orang juga tahu, miliuner satu ini kekayaannya nggak kira-kira. Punya korporasi Stark Industries yang berbasis di Malibu, perusahaan ini fokus pada pengembangan dan manufaktur teknologi militer dan senjata canggih.
Perusahaan Stark berhasil merakit kostum canggih Iron Man dan War Machine. Kita juga tahu kalau Iron Man itu adalah Tony Stark sendiri. Kekayaan Stark sekitar US$12,4 miliar atau setara Rp173 triliun.
Kalau ada kesempatan bertemu Stark suatu hari, janganlah kasih pertanyaan #YangGajiKamuSiapa. Malu nanti. Walaupun cuma bercanda, tapi kok ya tetap kedengaran konyol gitu. Apalagi karakter Stark terkenal ngocol, belagu, dan congkak. Nggak mau ‘kan kamu jadi viral gara-gara pertanyaan macam begini.
2. Bruce Wayne
Dia juga pengusaha sukses dan penerima warisan bapaknya yang punya Wayne Enterprises Inc. di kota Gotham. Korporasi ini punya banyak anak perusahaan yang fokusnya macam-macam, mulai dari maskapai penerbangan, lingkungan, otomotif, elektronik, minyak, medis, dan lain sebagainya.
Wayne yang menyambi sebagai Batman ini kira-kira punya kekayaan US$9,2 miliar atau sekitar Rp128 triliun.
Lagi-lagi, nggak sepatutnya seorang Bruce Wayne diberi pertanyaan #YangGajiKamuSiapa. Walaupun Wayne tampak lebih rendah hati dibanding Stark, tetap aja pertanyaan model begini malah cuma bikin kamu terlihat berwawasan sempit.
3. Jeff Bezos
Terlepas dirinya baru kesandung masalah perselingkuhan, Jeff Bezos punya dua perusahaan masif di Amerika. Yang satu e-commerce yakni Amazon, satunya lagi bergerak di bidang manufaktur wahana antariksa, Blue Origin.
Kekayaannya per 2019 ini mencapai US$132,7 miliar atau setara Rp1.852 triliun. Masih mau coba-coba nanya #YangGajiKamuSiapa ke Bezos? Yang bener aja, beb. Doi sudah didapuk sebagai manusia terkaya di dunia.
Cuma kalau tetap penasaran respons dia gimana, nggak apa-apa sih. Beberapa kali lihat Bezos di TV saat hadir di acara penghargaan Hollywood, tampaknya dia murah senyum dan gampang dibikin ketawa.
4. Pengangguran
Kalau sudah lama nggak ketemu saudara jauh, teman SMA yang hilang kabar, atau adik kelas yang baru lulus kuliah, ada baiknya perlihatkan tabiatmu sebaik mungkin.
Tanya dulu kabarnya bagaimana, ngobrol macam-macam mulai dari pertanyaan standar seperti “lagi sibuk apa?” lalu berlanjut ke “pacar masih sama?” baru nanya soal pekerjaan. Minimal jadi tahu pekerjaan dia apa atau bahkan… tahu dia sedang bekerja atau nggak. Jangan ujug-ujug nanya #YangGajiKamuSiapa.
Gimana jadinya coba, kalau ternyata mereka itu masih pengangguran lalu sudah ditanya siapa yang menggaji mereka… Bisa-bisa ditebas kepala kamu, beb.
5. Anak buah sendiri
Di lingkup profesional, rasanya nggak etis kalau dibahas di depan banyak orang, apalagi kalau sampai menimbulkan prasangka telah merendahkan atau mengintimidasi, ini yang bahaya.
Gue ambil contoh, ya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara lagi jadi bulan-bulanan netizen. Berawal dari ucapannya di atas panggung saat sedang menanyakan ke semua karyawan tentang dua desain Sosialisasi Pemilu untuk Gedung Kominfo. Beliau minta masukan secara voting.
Salah seorang aparatur sipil negara (ASN) wanita diminta maju ke depan dan dia milih (desain) nomor dua. Namun, kalau dari klarifikasi pihak Kominfo, ASN itu sengaja memanfaatkan kesempatan itu untuk kampanye nomor urut pasangan tertentu.
Nggak lama, Rudiantara bertanya, tetap pakai mic sehingga suaranya terdengar jelas dan lantang, “Bu, yang gaji Ibu siapa?”
Duarrrr! Seketika, ucapannya yang menjadi inspirasi tagar #YangGajiKamuSiapa.
Makanya kerjaaa.. Biar tau #YangGajiKamuSiapa pic.twitter.com/sPxPdR5a5W
— Boski_???? (@BoskiRiski) January 31, 2019
Dari klarifikasi Kominfo, pertanyaan Chief RA itu sebetulnya sebagai bentuk penegasan kalau proses voting desain itu nggak ada hubungannya dengan pemilu. Chief RA menekankan, anggota dari instansi pemerintah itu harus netral, khususnya di depan publik.
Kita semua tahu, gaji karyawan kementerian berasal dari pajak rakyat, pun begitu para pejabatnya.
Apapun itu fakta dibalik omongan Rudiantara yang jadi viral ini, harusnya Pak Menteri tahu, orang-orang Indonesia selalu sensitif masalah gaji. Selain itu urusan pribadi, jadi timbul prasangka dan hujatan dari netizen dan pejabat lain.
Pelajaran yang bisa diambil nih gaes, intinya jangan bertanya soal #YangGajiKamuSiapa ke anak buah sendiri. Minimal, jangan di depan orang-orang. Kalau kamu sudah jadi bos suatu hari, masih wajar bertanya soal gaji ke anak buah kalau tujuannya untuk mengembangkan diri dan mempromosikan jabatannya.
Mendadak viral di medsos kadang nggak baik bagi kesehatan, lho.