10 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil
Nyeri saat buang air kecil atau juga disebut disuria, adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan yang berhubungan dengan buang air kecil. Kondisi ini tidak mengacu pada frekuensi buang air kecil, meskipun gangguan frekuensi buang air kecil sering disertai dengan disuria. Semua orang, baik pria dan wanita, serta dewasa dan anak-anak, dapat mengalami nyeri saat buang air kecil. Namun, biasanya hal ini lebih sering terjadi pada wanita, karena disuria berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang lebih sering menyerang wanita daripada pria. Wanita hamil, penderita diabetes, dan penderita penyakit kandung kemih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami disuria.
Gejala disuria juga bervariasi antara pria dan wanita, namun biasanya keduanya mengalami rasa nyeri seperti terbakar, pedih, atau gatal-gatal. Rasa sakit pada awal buang air kecil seringnya diakibatkan oleh infeksi saluran kemih, sedangkan rasa sakit di akhir buang air kecil dapat menunjukkan kandung kemih atau prostat.Penyebab nyeri saat buang air kecil sangat beragam. Menurut George Krucik, MD, ada 34 kondisi yang bisa menjadi penyebab disuria. Namun, kita akan membahas 10 penyebab disuria yang paling utama.
1. Urinary tract infection (infeksi saluran kemih)
Urinary tract infection (UTI) alias infeksi saluran kemih adalah infeksi di bagian manapun dari sistem kemih Anda seperti ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra. Kebanyakan UTI melibatkan saluran kemih bawah seperti kandung kemih dan uretra. Perempuan lebih berisiko terkena UTI dibandingkan pria. Infeksi yang terbatas di kandung kemih Anda dapat mengganggu dan menyakitkan. Jika UTI menyebar ke ginjal, maka akan menyebabkan kondisi serius.
2. Obstruksi uropati
Obstruksi uropati adalah kondisi ketika urin Anda tidak dapat mengalir (baik sebagian ataupun seluruhnya) melalui saluran kemih karena beberapa jenis obstruksi. Alih-alih mengalir dari ginjal ke kandung kemih, urin malah mengalir mundur, alias refluks, ke ginjal. Saluran kemih merupakan salah satu tabung yang membawa urin Anda antara ginjal dan kandung kemih. Obstruksi uropati dapat menyebabkan pembengkakan dan kerusakan lainnya terhadap salah satu atau kedua ginjal.
3. Batu kandung kemih
Batu kandung kemih adalah gumpalan mineral keras dalam kandung kemih. Batu kandung kemih berkembang ketika urin di kandung kemih Anda mengkristal. Hal ini dapat terjadi ketika Anda tidak mampu mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya saat buang air kecil.
4. Striktur uretra
Uretra adalah tabung yang membawa urin dari kandung kemih, sehingga urin dapat dikeluarkan dari tubuh. Biasanya uretra cukup lebar untuk membuat urin dapat mengalir. Namun, saat uretra menyempit dan membatasi aliran urin, maka Anda akan mengalami striktur uretra yang menyebabkan disuria. Kondisi ini biasanya dialami oleh pria.
5. Batu ginjal
Batu ginjal (litiasis ginjal, nefrolitiasis) adalah deposit mineral kecil dan keras yang terbentuk di dalam ginjal. Batu-batu yang terbuat dari mineral dan asam garam ini memiliki banyak pengaruh terhadap setiap bagian saluran kemih Anda. Sering kali batu terbentuk ketika urin terkonsentrasi dan memungkinkan mineral mengkristal dan melekat satu sama lain.
6. Infeksi klamidia
Klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang umunya disebabkan oleh bakteri. Biasanya infeksi klamidia tidak memiliki gejala luar pada tahap awal, namun klamidia dapat menyebabkan masalah kesehatan pada tahap selanjutnya, termasuk mencegah wanita untuk hamil, dan membahayakan kehamilan.
7. Prostatitis
Prostatitis adalah pembengkakan dan peradangan pada kelenjar prostat (sebuah kelenjar yang berukuran seperti biji kenari yang terletak tepat di bawah kandung kemih pada pria. Kelenjar prostat menghasilkan cairan (air mani) yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma. Prostatitis sering menyebabkan nyeri dan sulit buang air kecil. Gejala lain prostatitis ialah nyeri di selangkangan, daerah panggul, atau alat kelamin yang terkadang disertai gejala seperti flu.
8. Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan vagina yang menyebabkan gatal dan nyeri saat buang air kecil. Penyebabnya biasanya akibat perubahan keseimbangan bakteria vagina atau infeksi vagina. Vaginitis juga dapat disebabkan oleh berkurangnya estrogen setelah menopause. Tipe vaginitis yang paling umum adalah vaginosis bakteri, infeksi ragi, trichomoniasis, dan artofi vagina.
9. Herpes genital
Herpes genital adalah infeksi menular seksual (IMS) umum yang mempengaruhi pria dan wanita. Gejala herpes genital biasanya termasuk rasa sakit, gatal, dan luka di daerah genital Anda yang disebabkan oleh adanya virus herpes simpleks (HSV).
10. Artofi vagina postmenopause
Artofi vagina adalah penipisan dinding vagina yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Hal ini paling sering terjadi setelah menopause. Wanita yang mengalami artofi vagina memiliki kesempatan yang lebih besar terjangkit infeksi vagina kronis dan masalah fungsi kemih. Kondisi ini juga dapat membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan.
BACA JUGA:
- 5 Tips Mengatasi Nyeri Haid Tanpa Obat
- Berbagai Penyebab Nyeri Payudara
- Kapan Saya Harus Menjalani Tes Penyakit Kelamin
The post 10 Penyebab Nyeri Saat Buang Air Kecil appeared first on Hello Sehat.