TransJ Kesulitan Pasang Alat Pendeteksi Logam di Halte
Rencana memasang pendeteksi logam sempat diungkapkan Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Wacana itu digaungkan setelah ada pemboman dekat Halte TransJakarta di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun, hingga kini pemasangan pendeteksi logam masih belum dilakukan.
Direktur Utama TransJakarta, Budi Kaliwono, menjelaskan hambatan pemasangan alat pendeteksi logam adalah karena banyaknya koridor dan rute bus TransJakarta. Hal tersebut membuat TransJakarta kesulitan membuat sistem prosedur pengamanan.[Baca juga: Pasca Bom Kampung Melayu, Petugas TransJakarta Akan Dilatih Cegah Teror ]
"TransJakarta linknya sampai koridor ke luar juga nih, sementara yang luar koridor bisa masuk dalam koridor dalam bus ya," kata Budi Kaliwono, di Balai Kota, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, (6/6).
Selain itu, Budi menjelaskan pihaknya tidak ingin pemasangan deteksi logam tersebut menggangu pelayanan TransJakarta. "Kami buat harus bisa tidak menghambat pelayanan juga, jadi pada saat mereka dicek tidak mengganggu kenyamanan pelanggan dan flownya itu bisa kita kontrol," kata Budi.
[Baca juga:Halte TransJakarta Kampung Melayu Akan Dipasangi Metal Detector]
Pendeteksi logam yang digunakan di halte Transjakarta, nantinya merupakan kombinasi beberapa alat.
"Jadi metal detector tuh banyak, ada yang di gate ada yang dipegang, ada yang buat kontrol segala macam. Kombinasi ini yang sedang kita susun," kata Budi.
Budi juga menyebutkan penggunaan alat-alat tersebut akan disesuaikan lokasi halte.