Qatar dan Emirates Tambah Penerbangan ke Bali
Perjuangan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk terus menambah air connectivity ke Indonesia terus menuai hasil manis. Setelah, Menteri Pariwisata Arief Yahya berkeliling ke maskapai, bandara dan otoritas penerbangan, ada kesepakatan baru dengan dua maskapai besar yang berbasis di Timur Tengah (Timteng).
”Alhamdulillah, Qatar Airlines dan Emirates memastikan akan menambah satu penerbangan lagi ke Bali pada bulan Juli 2017,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asdep Pemasaran Wilayah Eropa Amerika, Timteng dan Afrika Kemenpar, Nia Niscaya.
Lebih lanjut Nia mengatakan, pada program kerjasama dengan Emirates ini, pihak Emirates mempromosikan paket khusus bagi wisatawan mancanegara untuk ke Bali dari Dubai, Uni Emirate Arab. Sebab pada 2 Juli, Emirates akan menambah frekuensi penerbangan dari satu kali menjadi dua kali sehari.
Di sisi lain, imbuh Nia, Kemenpar juga melakukan kerjasama dengan Qatar Airlines khususnya untuk penambahan penerbangan Qatar ke Bali dari Doha, Ibu Kota Qatar. Awalnya penerbangan hanya dua kali sehari, namun kini bertambah menjadi tiga kali sehari.
”Adapun bentuk kerjasamanya adalah Qatar Airlines meminta video-video promosi Wonderful Indonesia untuk dijadikan bahan promosi penerbangan dan destinasi, Qatar Airlines meminta list property atau akomodasi yang high end karena Qatar akan menetapkan indonesia sebagai lima prime destinasi bagi wisman (wisatawan mancanegara) di Timteng,” ujarnya.
Pekerjaan Menteri Pariwisata Arief Yahya soal branding dan advertise sudah tuntas di 2016. Fokus selanjutnya adalan penjualan demi mengejar target Presiden Joko Widodo yang mematok di angka 20 juta wisatawan pada 2019. Kemenpar pun harus berjibaku menaikkan performance dengan growth 25 persen wisman, di tengah pertumbuhan global 4,4 persen dan regional ASEAN 5,1 persen.
Menpar dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan pentingnya 3S, solid, speed, spread. "Harus kompak, harus cepat dan impact bisnisnya bisa besar," ujarnya.
Tiga hal itu pula yang akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di tiga greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 Top Desinasi sebagai Bali Baru.
”Air Connectivity atau akses udara, harus terus digeber. Daya angkut atau seats capacity terus diperbesar. Target 2017, sudah harus empat juta seats. Domainnya memang bukan di Kemenpar. Tapi kolaborasinya sudah dilakukan bersama Kemenhub (Kementerian Perhubungan), Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura dan berbagai masakapai di dunia,” kata Arief.