Menjajal Galaxy Tab S4, Tablet untuk Milenial dari Samsung
Uzone.id — Samsung memperkenalkan lini produk tablet anyarnya, Galaxy Tab S4. Tablet yang dibanderol Rp10,9 juta ini menargetkan milenial sebagai sasaran utama konsumennya.
Jujur, gue sebagai milenial pun cukup tergiur melihat desain tablet ini yang minimalis tanpa tombol Home. Iya, tablet ini full screen.Pertama kali memegang Galaxy Tab S4, ukurannya terasa pas. Nggak terlalu besar dan rasanya pas untuk kepentingan hiburan seperti nonton (maklum, gue anaknya nggak bisa lepas dari film he-he-he).
Layarnya berukuran 10,5 inci dengan teknologi AMOLED dan bezel tipis. Bobotnya juga nggak terlalu berat, namun lebih nyaman menggenggam dengan dua tangan.
Bodi bagian belakang nyaris seperti kaca, karena dapat memantulkan bayangan kita. Sebenarnya nggak licin, tapi mudah kotor karena bekas sidik jari dan minyak.
Soal tampilan antarmuka, semuanya tampak seperti perangkat Android pada umumnya aja, gaes.
Gue sempat mencoba Samsung DeX, fitur yang dapat mengubah tampilan menyerupai desktop — icon aplikasi rapi berada di sisi kiri, lengkap dengan toolbar di bagian bawah dan tombol ala-ala Windows gitu.
Nggak terlalu beda sih, cuma segalanya jadi serba lanskap aja formatnya. Oh iya, enaknya kalau kamu mau multitasking, Samsung DeX bakal enak karena bisa membuka lebih dari satu aplikasi dalam waktu yang bersamaan.
Lalu, gue mencoba menyetel YouTube dan menonton trailer film. Kalau formatnya diubah menjadi lanskap, ukurannya sih pas untuk nonton, ya. Nggak terlalu kebesaran dan warnanya jernih.
Mari coba S Pen!
Ini dia yang gue tunggu-tunggu. Kesan pertama saat menggenggam S Pen adalah... nggak beda jauh dari pulpen bertinta pada umumnya!
‘Gendut’ pada bagian bodinya dan membuatnya nyaman dipegang karena firm. Pun begitu dengan bagian ujung stylus yang berfungsi untuk mengklik segala hal.
Tekanannya pas, tanpa ada efek ‘tenggelam’ atau malah terlalu keras. Please, kalau nggak ngerti sama penjelasan gue, tandanya kalian harus nyobain langsung! Ha ha ha.
Pertama kali tentu gue langsung buka Samsung Notes. Hampir mirip dengan tampilan aplikasi notes di produk Apple, yaitu ada pilihan ukuran pen — mau yang tipis, agak tebal, sampai yang mirip dengan stabilo. Nggak lupa dengan pilihan warna serta fitur penghapus.
Proses corat-coret pun lancar dan mudah. Hasil tulisannya hampir mirip dengan tulisan biasa di atas kertas — lebih bagus dikit, deng...
Gue juga mencoba nulis macam-macam untuk fitur screen-off memo. Itu lho, fitur yang memungkinkan pengguna tetap bisa pakai S Pen untuk nulis saat kondisi layar sedang mati atau terkunci.
Caranya mudah dan membuat gue merasa seperti penyihir dadakan sih karena bisa nulis macam-macam walaupun tabletnya lagi mati.
Satu lagi yang seru: bikin GIF.
Entah ini memang hobi kaum milenial atau gimana, tapi kok seru banget gitu ya bisa bikin GIF sendiri. Walaupun bisa ambil video dari platform seperti YouTube, kita juga bisa bikin GIF dari video sendiri.
Semuanya ada di dalam Air Command yang selalu hadir di sisi layar sebelah kanan kapan pun kamu menggunakan S Pen.
Ada keyboard tambahan, lho...
Samsung menyediakan POGO Keyboard bagi kamu yang terbiasa mengetik pakai papan ketik. POGO Keyboard ini dijual terpisah gaes, harganya Rp1,6 juta.
Saat gue mencoba mengetik di keyboard-nya, lumayan nyaman dan nggak keras. Paling nggak, nggak bakal bikin jari-jari pegal dan sakit.
Dari segi desain, papan ketik tambahan ini sih terbilang bagus dan sederhana. Kalau kata Jo Semidang selaku IT & Mobile Marketing Director Samsung Indonesia, POGO Keyboard ini hanya kompatibel dengan Galaxy Tab S4 aja, gaes.
Gimana menurut kalian?